Kasus WNA Ngamuk di Supermarket, Lumuri Tubuh Pakai Minyak Goreng Supaya Sulit Diamankan Petugas

Dalam kondisi mabuk, seorang Warga Negara Asing (WNA) mengamuk di salah satu supermarket di Apartemen Kalibata City

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Dokumentasi Hilman Luthfi
WNA NGAMUK : Aksi WNA yang mengamuk di Supermarket kawasan apartemen Kalibata, Senin (21/4/2025). 

Ia bahkan melepaskan busana dan hanya menyisakan celana, juga menyiramkan minyak ke tubuh.

"Anehnya ia sudah berlumuran minyak dan tanpa busana. Di sana, ia mengamuk lagi. Banyak etalase pecah dan rusak," ujar Hilman.

Baca juga: PERJALANAN Hidup Paus Fransiskus, Dari Buenos Aires ke Takhta Suci Vatikan

Hilman pun melihat ada dua orang yang mengalami luka akibat amukan WNA itu. Satu orang terluka di wajah, satu lainnya di kaki.

Dari supermarket, WNA itu berlari ke lantai atas mal. Ia lantas terpojok di klinik yang tak jauh dari supermarket.

"Amukan menjadi-jadi, ia lari ke atas. Di lantai dasar (luar mal), ia lari dikejar sampai terpojok. Di situ dia enggak bisa ke mana-mana lagi. Untung bisa ditahan," kata Hilman, Akhirnya, lanjut Hilman, WNA itu dibawa polisi pukul 20.00 WIB.

Sementara itu Kapolsek Pancoran Kompol Mansur mengatakan pelaku segaja melumuri tubuhnya dengan minyak supaya sulit diamankan petugas karena licin.

"Mau kita amankan dia kabur. Setelah dia kabur, kita kejar. Kita kejar dia mandi minyak supaya badannya licin," ujar Kapolsek Pancoran Kompol Mansur saat dikonfirmasi, Senin (21/4/2025). 

Mansur menduga, WNA itu mengamuk karena cekcok dengan istrinya.

Setelah itu, ia hendak meluapkan amarahnya kepada kedua anaknya.

"Anak yang buat sasaran. Anaknya itu mau disiksa lah, mau dicederai, bahkan mau dibunuh anaknya ini. Akhirnya minta lah pengamanan kita (polisi), mau kita amankan anaknya dalam penguasaannya, karena umurnya baru tiga tahun sama dua tahun, digendong lah kanan kiri," ujar Mansur.

Mansur berujar, WNA tersebut diduga dalam pengaruh alkohol sehingga petugas melakukan negosiasi agar yang bersangkutan melepaskan anaknya.

"Lagi sambil posisi mabuk, diajak bincang-bincang, ya tujuannya mau kita selamatkan anaknya. Tapi mereka (pelaku) tidak terima, mengayunkan anaknya ini yang kecil langsung kita rebut. Kita rebut anaknya dalam penguasaan kita, petugas," ungkap Mansur. (*)

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved