Kisah AKBP Novita Eka Sari, Srikandi Sekaligus Pemimpin Polres Bantul
AKBP Novita menyebut, peringatan Hari Kartini merupakan sebuah ajang untuk mengubah persepsi dalam mengubah stigma di masyarakat.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
Wanita asal Bengkulu kelahiran 1983 ini, sejak penempatan pertama hingga kini bertugas di wilayah Yogyakarta.
“Tentunya menjadi polisi di Yogyakarta dan sekitarnya merupakan tantangan besar, mengingat kondisi Yogyakarta bagaikan miniatur Indonesia,” ungkap dia.
Selain itu, tantangan lainnya dari menjadi seorang pimpinan ialah membagi waktu antara pekerjaan dengan keluarga.
Meski kehidupannya banyak dihabiskan dalam dunia pekerjaan, Novita tetap harus menyediakan waktu bagi suami dan seorang putranya.
“Biar bagaimana pun, saya ialah seorang perempuan, istri dan juga ibu,” tuturnya.
Meski demikian dirinya tidak memungkiri jika kehidupannya banyak dihabiskan dalam dunia pekerjaan, akan tetapi dirinya tetap berusaha menyediakan waktu bagi suami dan putra-putranya.
“Di tengah-tengah kesibukan, kadang saya masih sering menyempatkan menelepon anak-anak,” ungkapnya.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai Polwan dan peran sebagai ibu sekaligus istri, Novita ingin dirinya terus bermanfaat bagi banyak orang di lingkungan kerja, keluarga dan di tengah masyarakat.
"Jadi Kartini masa kini haruslah Kartini yang memberikan manfaat positif dengan hadirnya dia di tengah-tengah siapa pun," pungkasnya.(*)
| Kisah Roro Widya, Lulus Doktor dalam Waktu 2 Tahun 10 Bulan di UGM |
|
|---|
| Cerita Perajin Mainan Anak Asal Bantul, Berhasil Bertahan di Tengah Gempuran Produk Impor |
|
|---|
| Saat Seniman Visual Lulusan ISI Yogyakarta Meresapi Realitas TPST Bantar Gebang |
|
|---|
| Kisah Eka Noviana, Dosen Farmasi UGM yang Masuk Daftar Top 2 Persen Ilmuwan Berpengaruh Dunia |
|
|---|
| Pak Pri, Pelopor Susu Segar Yogya yang Masih Setia Berjualan di Usia 72 Tahun |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.