Suap Tanah Kas Desa

Reaksi Bupati Sleman soal Lurah Trihanggo Ditahan dalam Kasus Dugaan Suap TKD: Saya Sudah Ingatkan

Menurut Harda, dirinya selalu mengingatkan Lurah agar jangan sampai ada yang terlibat persoalan hukum akibat penyalahgunaan TKD.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja / Ahmad Syarifudin
REAKSI BUPATI: Bupati Sleman Harda Kiswaya saat memberikan keterangan merespons kasus dugaan suap TKD Trihanggo, Rabu (16/4/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Bupati Sleman Harda Kiswaya mengaku prihatin atas penahanan Lurah Trihanggo, Gamping, oleh Kejaksaan Negeri Sleman atas dugaan kasus suap sewa menyewa Tanah Kas Desa (TKD). 

Ia berharap ini menjadi pembelajaran bersama dan menjadi kasus terakhir di Kabupaten Sleman terkait Lurah yang terlibat dalam persolan hukum. 

"Tentu saya, sangat sangat prihatin. Karena di setiap kesempatan, saya sudah ingatkan Lurah. Sejak ada Lurah pertama yang kena (hukum) di Caturtunggal, saya ingatkan terus ketika bertemu dengan para Lurah, jangan main-main dengan TKD. Karena kasus di Trihanggo ini juga TKD," kata Harda, Rabu (16/4/2025). 

Menurut Harda, dirinya selalu mengingatkan Lurah agar jangan sampai ada yang terlibat persoalan hukum akibat penyalahgunaan TKD.

Baca juga: Kejari Sleman Sita Uang Tunai hingga Perhiasan Emas dalam Kasus Suap TKD Lurah Trihanggo

Tetapi dari Caturtunggal, kemudian ada yang kena lagi Maguwoharjo dan Candibinangun. Tahun ini ternyata ada lagi di Trihanggo. Ia berharap ini menjadi pembelajaran bersama. 

"Teman-teman lurah dan pamong saya minta untuk mengevaluasi dan mengambil keputusan lebih cerah di jalan yang benar," kata Harda 

Mantan Sekda Kabupaten Sleman ini mengatakan, dirinya telah berupaya melakukan evaluasi.

Bahkan sejak menjabat Sekda, sudah pernah mengumpulkan para Lurah untuk sama-sama belajar tentang hukum, bekerjasama dengan Fakultas Hukum maupun Pemda DIY.

Mereka diberi pemahaman tentang Pergub yang mengatur TKD.

Selain itu, dirinya juga selalu mengingatkan agar peristiwa yang terjadi di Trihanggo itu dihindari.

Tetapi terkait TKD di Sleman, terutama di wilayah urban yang berbatasan langsung dengan kota Yogyakarta, disebut Harda masih menimbulkan sejumlah persoalan. 

Saat ini sedang dilakukan pengecekan. 

"Semoga nanti hasilnya baik-baik saja," ujar dia.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved