Pemkab Sleman Berencana Pakai Insinerator untuk Tangani Sampah,  Nilai Investasi Capai Rp225 Miliar

Pengadaan mesin dengan nilai investasi mencapai ratusan miliar ini digadang menjadi yang terbesar di DIY.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Bupati Sleman, Harda Kiswaya, saat memberikan keterangan pada Selasa (15/4/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pengelolaan sampah di Kabupaten Sleman diupayakan bisa tuntas tahun ini.

Setelah membangun tempat pengelolaan sampah terpadu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman berencana menggandeng pihak ketiga mendatangkan mesin pembakar sampah atau insinerator.

Tidak tanggung-tanggung, pengadaan mesin dengan nilai investasi mencapai ratusan miliar ini digadang menjadi yang terbesar di DIY.

Kapasitas pengolahan mdmcai 50 ton sampah per jam. 

Bupati Sleman, Harda Kiswaya, mengatakan pengadaan insinerator melalui pihak ketiga ini sudah hampir pasti.

Lokasi penempatan mesin ini rencananya berada di Kalurahan Caturharjo, dengan memanfaatkan lahan seluas 6 hektare.

Lahan tersebut merupakan Tanah Kas Desa. Proses perizinan kepada Ngarso Dalem sedang berproses.

Seiring dengan itu, Ia mengaku akan mengadakan sosialisasi kepada warga. 

"InsyaAllah hampir pasti. Tinggal sosialisasi di Caturharjo. Mudah-mudahan dimudahkan sampai selesai.Kemampuan (mesin) membakar 1 jamnya 50 ton dan bekerja 24 jam. Jadi (sampah) DIY ditampung semua di Sleman," katanya, Selasa (15/4/2025). 

Baca juga: Pemkab Sleman Fasilitasi Pinjaman Modal Bagi Calon Pekerja Migran

Ia mengklaim mesin pembakaran sampah ini bebas polusi.

Total investasi pengadaan mesin dan peralatannya mencapai Rp225 miliar bahkan bisa lebih.

Pemerintah Kabupaten Sleman dalam hal ini akan menggandeng investor dari Bandung.

Adapun proses pengelolaannya meniru TPS Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. 

Pengelolaan sampah berbasis insinerator yang digagas Sleman ini, kata Harda, akan menjadi yang terbesar di DIY.

Bahan bakar mesin yang dipakai sedikit berbeda dengan mesin yang ada di Bantul.

Insinerator pembakaran sampah di Bantul berbahan bakar oli bekas, sedangkan di Sleman rencananya menggunakan gas. Saat ini prosesnya terus dimatangkan. 

"Kami targetkan pembangunan selesai September. (Menampung) semua sampah Sleman dan DIY. Nanti akan diatur manajemennya. Hanya sampah residu yang dibakar. Jadi sampah yang mempunyai nilai ekonomis tetap akan dipilah," ujar dia.(*) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved