Dikonsep Mirip SMA Taruna Nusantara,Pemda DIY Siapkan Lahan 5 Hektare di Pandak untuk Sekolah Rakyat

Sekolah Rakyat merupakan program inisiasi Kementerian Sosial dan harus diusulkan oleh masing-masing daerah.

TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) tengah mempersiapkan pembangunan Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan berkonsep asrama yang ditujukan bagi siswa dari keluarga tidak mampu. 

Program ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dengan lahan yang telah disiapkan seluas sekitar 5 hektare di kawasan Pandak, Bantul.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono, menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat merupakan program inisiasi Kementerian Sosial dan harus diusulkan oleh masing-masing daerah.

“Sekolah Rakyat itu memang harus dipersiapkan oleh daerah. Terakhir pengusulan dilakukan pada tanggal 21 bulan lalu,” kata Beny, Senin (8/4/2025).

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa proses verifikasi lokasi oleh tim pusat dari Kementerian Sosial.

Lokasi utama yang telah disiapkan Pemda DIY berada di depan SMK Negeri 1 Pandak, Bantul

“Lahannya sekitar 5 hektare. Kita akan bekerja sama antara Dinas PUP-ESDM, Dinas Pendidikan, dan Dinas Sosial,” jelasnya.

Program ini menargetkan siswa setingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau SMA.

Sekda menjelaskan bahwa kewenangan Pemda DIY hanya mencakup unit setingkat provinsi, sedangkan kabupaten/kota dipersilakan untuk mengusulkan lokasi masing-masing minimal satu titik.

Baca juga: Hari Pertama Masuk Kerja Pascalebaran, ASN Pemda DIY Lengkap Masuk, Sekda: Tak Ada Cuti Tambahan

Sebelumnya, daerah seperti Kulon Progo, Bantul, dan Gunungkidul disebut-sebut sebagai calon lokasi.

Mengenai waktu pelaksanaan pembangunan, Sekda menyatakan bahwa masih menunggu kepastian status lahan dari pemerintah pusat. 

“Kalau sudah oke, baru bisa dimulai. Itu semua diserahkan ke pusat. Kita daerah hanya menyiapkan lahannya,” tegas Beny.

Beny juga menegaskan bahwa Sekolah Rakyat ini akan dibangun sebagai fasilitas baru, tidak memanfaatkan bangunan lama.

Bangunan sepenuhnya akan dibangun oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial dan tidak akan mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah yang sudah ada di sekitar lokasi.

“Seluruh sarana dan prasarana juga disiapkan, termasuk asrama. Jadi siswa tinggal di asrama, makan disediakan. Sasarannya adalah masyarakat miskin di desil 1 dan 2,” ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved