BPBD DIY Ingatkan Bahaya Pantai Selatan setelah Dua Insiden Beruntun di Parangtritis

Petugas hanya memperketat pengawasan dan memberikan imbauan lebih intensif kepada pengunjung pantai.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
SISIR PANTAI: Foto dok ilustrasi. Sejumlah personel Ditpolairud Polda DIY sedang melakukan penyisiran dan pengawasan Pantai Parangtritis, Sabtu (5/4/2025). 

Hingga kini, BPBD masih melakukan rekapitulasi laporan keseluruhan insiden di pantai selatan DIY selama libur Lebaran. Namun, Noviar memastikan sejauh ini tidak ada kejadian serupa di pantai lain.

“Data lengkap nanti ya karena kami belum rekap semuanya,” pungkasnya.

Kasus ini kembali menyoroti pentingnya edukasi mengenai bahaya rip current yang masih minim di kalangan wisatawan domestik.

Pantai selatan Jawa, termasuk Parangtritis, dikenal memiliki karakter ombak besar dan arus bawah laut yang kuat. Namun, banyak wisatawan yang abai terhadap rambu peringatan ataupun imbauan petugas.

Rip current merupakan salah satu penyebab utama kematian di pantai. Arus ini bisa menarik perenang hingga puluhan meter ke tengah laut dalam hitungan detik.

Tanpa pemahaman yang cukup, korban biasanya panik dan kehabisan tenaga saat berusaha melawan arus.

Dalam konteks ini, tanggung jawab keselamatan tak hanya berada di pundak petugas pantai, tetapi juga pengelola kawasan wisata, pemerintah daerah, dan tentu saja para pengunjung sendiri.

Diperlukan pendekatan kolaboratif dan lebih sistematis dalam memberikan edukasi keselamatan laut, termasuk penyediaan pelampung gratis, rambu interaktif, serta peningkatan jumlah personel penjaga pantai di masa libur panjang.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved