BPBD DIY Ingatkan Bahaya Pantai Selatan setelah Dua Insiden Beruntun di Parangtritis

Petugas hanya memperketat pengawasan dan memberikan imbauan lebih intensif kepada pengunjung pantai.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
SISIR PANTAI: Foto dok ilustrasi. Sejumlah personel Ditpolairud Polda DIY sedang melakukan penyisiran dan pengawasan Pantai Parangtritis, Sabtu (5/4/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM - Momen libur Lebaran 2025 yang seharusnya menjadi ajang bersantai bersama keluarga, berubah menjadi duka bagi sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mencatat dua insiden kecelakaan laut (laka laut) yang terjadi dalam dua hari berturut-turut, tepatnya pada Jumat (4/4/2025) dan Sabtu (5/4/2025).

Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, mengungkapkan bahwa total empat wisatawan terseret ombak saat berenang di area yang diduga merupakan zona rip current, arus balik laut yang kerap mematikan. 

Tiga dari mereka berhasil diselamatkan, tetapi satu lainnya hingga Minggu (6/4/2025) masih dalam proses pencarian.

“Satu korban di hari Jumat, sampai saat ini masih belum ditemukan dan dalam proses pencarian,” ujar Noviar.

Insiden pertama pada Jumat melibatkan tiga wisatawan. Dua berhasil diselamatkan, sementara satu lainnya hilang terseret arus.

Keesokan harinya, seorang wisatawan kembali terseret ombak, namun beruntung berhasil dievakuasi dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat di Bantul.

Meskipun kejadian terjadi berurutan, belum ada larangan resmi bagi wisatawan untuk berenang di pantai selatan DIY.

Petugas hanya memperketat pengawasan dan memberikan imbauan lebih intensif kepada pengunjung pantai.

“Kami belum menerbitkan larangan, hanya memperketat pengawasan dan memastikan imbauan ditaati,” lanjut Noviar.

BPBD DIY menduga penyebab utama kecelakaan adalah kelalaian wisatawan yang berenang di zona rip current tanpa alat keselamatan.

Padahal, menurut Noviar, petugas penjaga pantai telah memberikan peringatan sebelumnya.

“Mereka sudah diingatkan oleh petugas di sana, namun tidak diindahkan,” tegasnya.

Pantai Parangtritis memang menjadi magnet utama wisatawan di DIY selama masa libur panjang. Namun, potensi bahaya yang tersembunyi seperti rip current kerap tak disadari wisatawan.

Minimnya kesadaran keselamatan, ditambah padatnya kunjungan, membuat pengawasan semakin menantang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved