PWM DIY Gelar Salat Idulfitri di 1.414 Titik dan Takbir Keliling dengan Aturan Ketat

Jumlah ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang berkisar di angka 800 hingga 900 titik. 

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
SALAT ID - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY menggelar Salat Idulfitri di 1.414 titik dan Takbir Keliling dengan aturan ketat 

Sebaran lokasi salat Idulfitri meliputi Kabupaten Bantul sebanyak 287 lokasi, Kabupaten Gunungkidul 377 lokasi, Kota Yogyakarta 225 lokasi, Kabupaten Kulonprogo 211 lokasi, dan Kabupaten Sleman 314 lokasi. 

Beberapa titik strategis di Kota Yogyakarta yang menjadi pusat pelaksanaan salat Idulfitri di antaranya adalah Kagungan Dalem Alun-Alun Kidul, Pelataran Masjid Gede Kauman, Halaman Parkir Taman Budaya Yogyakarta, Halaman SMA 10 Yogyakarta, Halaman Ndalem Yudhaningrat, Masjid Kagungan Dalem Rotowijayan dan Taman Kadipaten Kulon Kraton.

Dalam rangka menyemarakkan malam takbiran, PWM DIY memberikan panduan tegas mengenai pelaksanaan takbir keliling

Ustaz Iwan Setiawan, selaku Wakil Ketua PWM DIY, menegaskan pentingnya menjaga ketertiban dan mematuhi aturan yang telah ditetapkan. 

"Ketika melaksanakan syiar takbir keliling, harus menjaga ketertiban selama pelaksanaan. Meskipun takbir keliling ini biasanya memenuhi jalan raya, tetap harus memberikan jalan bagi pengguna jalan lain, terutama bagi mereka yang dalam kondisi darurat," tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa meskipun takbir keliling boleh disemarakkan dengan maskot, kostum, atau musik pengiring, suara takbir tetap menjadi elemen utama yang diutamakan. 

"Kami berharap dalam pelaksanaan lomba takbir keliling ini, nilai tertinggi tetap pada kualitas takbir, baik dari segi kefasihan lafal maupun kemerduan suara," ujarnya.

Batas waktu pelaksanaan takbir keliling diatur ketat, yakni harus selesai sebelum pukul 00.00 WIB. 

"Banyak kejadian di mana panitia dan peserta takbir keliling menyelesaikan lomba hingga dini hari, sehingga menyebabkan mereka kesiangan dan tidak mengikuti salat Id. Oleh karena itu, kami mengharapkan agar pelaksanaan takbir keliling ini diselesaikan sebelum dini hari," tambahnya.

PWM DIY juga menegaskan bahwa unsur seni dan budaya dalam takbir keliling harus mencerminkan nilai-nilai Islam. 

Maskot atau atribut yang mengarah pada kesyirikan dilarang, interaksi antara laki-laki dan perempuan harus dijaga, serta biaya penyelenggaraan tidak boleh berlebihan hingga membebani peserta. 

"Kami sering mendengar bahwa biaya pelaksanaan takbir keliling di beberapa tempat sangat besar, sehingga dapat memberatkan para peserta," jelas Iwan.

Dengan persiapan matang dan koordinasi yang baik, PWM DIY optimis rangkaian kegiatan Ramadan hingga Idulfitri tahun ini dapat berjalan lancar, membawa keberkahan, dan memperkuat solidaritas di tengah masyarakat. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved