Stasiun Meteorologi Yogyakarta Jelaskan Potensi Tsunami saat Lebaran, Kulon Progo Risiko Tinggi
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono menjelaskan potensi tersebut disampaikan berkaitan dengan meningkatnya mobilitas di Kulon Progo
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Yoseph Hary W
Setidaknya simulasi dilakukan setiap bulan dan berlangsung selama 10 menit per simulasi.
Menurutnya, ada dua mekanisme penutupan palang yaitu secara otomatis atau secara manual. Selama pelaksanaan simulasi, proses manual lebih banyak dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi lalu lintas.
"Kalau manual, terlebih dahulu mengaktifkan alarm lalu dilanjutkan dengan pengumuman oleh operator ke pengguna jalan bahwa akan ada simulasi, selanjutnya sistem penutup palang diaktifkan," jelas Susila.
Sedangkan mekanisme langsung hanya memerlukan satu tombol untuk pengaktifannya. Mekanisme ini hanya digunakan jika kondisinya sudah benar-benar darurat seperti potensi tsunami usai gempa bumi.
Saat terjadi bencana, maka pengumuman dari operator digantikan oleh rekaman peringatan. Pengumumannya disampaikan dalam 3 bahasa yaitu Indonesia, Jawa, dan Inggris.(alx)
BMKG DIY
Stasiun Meteorologi Yogyakarta
tsunami
Megathrust
Kulon Progo
Underpass YIA
Yogyakarta International Airport (YIA)
Bakal Jadi Dasar Pembuat Kebijakan, Ini Progres Pendataan Sipedet Cantik Kulon Progo |
![]() |
---|
Tim Penyidik Kejari Kulon Progo Lanjutkan Penggeledahan ke BUKP Cabang Galur |
![]() |
---|
Kasus Berulang di Yogyakarta Siswa Keracunan Seusai Menyantap Menu MBG |
![]() |
---|
Para Ulama Sambangi DPRD Kulon Progo, Inginkan Ada Tindak Lanjut Perda Pesantren |
![]() |
---|
Pelajar di Kulon Progo Diajak Pahami Manfaat Pajak Lewat 'Pajak Bertutur' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.