Diskon Tiket Pesawat dan Tarif Tol Diharapkan Bisa Mendongkrak Kunjungan Wisatawan ke Jogja

Diskon tersebut diberikan untuk memudahkan masyarakat saat mudik ke kampung halaman.

UNSPLASH/Mika
ILUSTRASI - Pesawat terbang. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah memberikan diskon tiket pesawat hingga 14 persen selama masa lebaran.

Diskon tersebut diberikan untuk memudahkan masyarakat saat mudik ke kampung halaman.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie mengatakan diskon tiket pesawat memang diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan ke DIY.

Namun ia pesimistis bisa sebaik tahun lalu. Hal itu karena daya beli masyarakat saat ini cenderung turun.

Pada Desember 2024 lalu, pemerintah juga memberikan diskon tiket pesawat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, jumlah kedatangan penumpang domestik di YIA Desember 2024 sekitar 186,48 ribu.

Meningkat dibandingkan Desember 2023, yang saat ini hanya 178,98 ribu.  

Namun kedatangan penumpang pada Desember 2024 lebih rendah dibanding April 2024 saat Idulfitri.

Tercatat kedatangan penumpang domestik pada April 2024 mencapai 208,30 ribu.

“Dampaknya pasti ada (diskon tiket pesawat ke pariwisata DIY). Harapannya mampu mendongkak kunjungan wisatawan ke Jogja. Bayangan kami tidak sebaik tahun lalu, karena dampak melemahnya daya beli dan situasi sulit secara ekonomi, pasti sedikit banyak akan berdampak,” katanya, Kamis (06/03/2025).

Baca juga: Pustral UGM Sambut Baik Diskon Tiket Pesawat dan Tarif Tol saat Mudik Lebaran 2025

“Mengingat pariwisata tidak lagi menjadi kebutuhan primer di tengah kesulitan (ekonomi) ini,” sambungnya.

Selain pesawat, pemerintah juga memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen.

Menurut dia, infrastruktur tol jelas akan membantu akses kunjungan ke DIY.

Dengan kemudahan aksesibilitas tersebut, diharapkan dapat mendongkrak pariwisata DIY selama libur lebaran.

Hanya saja, perlu ada upaya bersama agar wisatawan yang datang tidak hanya mampir, namun menginap di DIY.

Apalagi menurunnya daya beli masyarakat masih menjadi tantangan.

“Ini menjadi tantangan destinasi juga untuk menghadirkan paket wisata yang terjangkau, menarik, dan meaningfulness (bermakna), based on experience (memberikan pengalaman),” imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved