Pustral UGM Sambut Baik Diskon Tiket Pesawat dan Tarif Tol saat Mudik Lebaran 2025

Menurut pakar Pustral UGM, Dr. Ir. Dewanti, M.S, kebijakan ini akan membuat beban-beban masyarakat berkurang

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
ILUSTRASI - Aktivitas di Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo, belum lama ini. Untuk masa Mudik Lebaran tahun ini, pemerintah memberlakukan diskon tiket harga pesawat, diskon tarif tol, program diskon belanja, program pariwisata mudik lebaran dan stabilitas harga pangan.  

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Lonjakan kenaikan arus mudik merupakan masalah yang tak bisa dihindari setiap memasuki musim libur panjang dan hari raya. 

Terlebih saat menjelang lebaran, kepadatan yang merayap di jalanan menjadi pemandangan yang lazim bagi para pemudik.

Pemerintah kembali melanjutkan Paket Ekonomi Stimulus untuk Ramadhan-Lebaran 2025, yang sebelumnya sudah berjalan pada Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 lalu. 

Presiden RI Prabowo Subianto pada Senin (17/2/2025) lalu di Istana Negara, memberikan stimulus mencakup diskon tiket harga pesawat, diskon tarif tol, program diskon belanja, program pariwisata mudik lebaran, dan stabilitas harga pangan. 

Menanggapi hal tersebut, Pakar sekaligus Sekretaris Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, Dr. Ir. Dewanti, M.S menyambut baik program dari pemerintah tersebut, menurutnya kebijakan ini akan membuat beban-beban masyarakat berkurang.

“Diharapkan dengan adanya stimulus itu tentunya dapat membantu masyarakat yang pengeluarannya cukup banyak untuk mendapatkan akses lebih besar terhadap tarif pesawat maupun juga tarif tol,” ucapnya Minggu (2/3/2025).

Pada program stimulus tahun sebelumnya, pemerintah telah berhasil melaksanakan stimulus dengan memberikan penambahan fasilitas dan kapasitas transportasi di berbagai jalur, seperti darat, udara, dan juga laut. 

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan berhasil menyediakan program mudik gratis dengan total 38.772 penumpang dan 2.320 sepeda motor; 88 unit bus dengan 11 rute tujuan dari Jakarta ke kota-kota tujuan seperti Solo, Jogja, Surabaya, dan lainnya; juga adanya penurunan tiket pesawat sampai 10 persen.

Baca juga: Pemerintah Beri Diskon 13-14 Persen Tiket Pesawat Mudik Lebaran 2025 Mulai 1 Maret - 7 April 2025

Meski demikian, Dewanti pun menilai bahwa pemerintah harus memperhatikan implikasi-implikasi dari adanya kebijakan ini tak hanya dari sisi positif dan negatifnya, termasuk juga efek-efek domino yang mungkin akan terjadi sebagai akibat dari kebijakan ini. 

Ia mewanti-wanti pemerintah untuk menyiapkan kemungkinan adanya lonjakan pemudik sampai berkali-kali kali lipat daripada periode Natan dan Tahun Baru.

“Kalau kita cermati itu jumlah angkutan saat lebaran itu lebih banyak, misalnya mungkin tiga kali lipat dari pergerakan Nataru. Nah, ini tentunya perlu antisipasi lebih,” ingatnya.

Selain potensi lonjakan jumlah pemudik, ia pun menambahkan pemerintah perlu memikirkan betul-betul infrastruktur pendamping seperti jalan tol, lalu juga fasilitas-fasilitas lain seperti rest area dan juga ruang tunggu yang layak, serta adanya penggunaan angkutan pribadi maupun umum yang nantinya akan dipilih oleh para calon pemudik.

“Harapannya banyak yang mau menggunakan angkutan umum sehingga mengurangi penggunaan angkutan pribadi,” jelasnya. 

Diskon tarif tol ini menurut Dewanti bisa memberikan kemungkinan meningkatnya pengguna jalan tol, yang bisa berdampak kepada memadatnya pengguna jalanan biasa saat keluar dari jalan tol. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved