Begini Tanggapan Apindo DIY soal Kebijakan Insentif Ekonomi Pemerintah
Ada enam paket insentif ekonomi yang akan dikucurkan, yaitu Bantuan Subsidi Upah (BSU), diskon tarif listrik, iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK),
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Yoseph Hary W
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DIY Bidang Ketenagakerjaan, Timotius Apriyanto menyambut baik adanya insentif ekonomi dari pemerintah.
Ada enam paket insentif ekonomi yang akan dikucurkan, yaitu Bantuan Subsidi Upah (BSU), diskon tarif listrik, iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), diskon tarif tol, diskon tarif penerbangan, dan insentif Rp7 juta untuk motor listrik.
“Itu (insentif ekonomi) kan beberapa sama seperti yang saya sampaikan berkali-kali. Salah satunya merealokasi APBN yang sebelumnya fokus ke MBG dipindahkan untuk subsidi upah. Kuncinya memang ada relaksasi dan terobosan-terobosan untuk penyelamatan ekonomi nasional,” katanya, Minggu (25/05/2025).
Ia menilai kebijakan insentif ekonomi sudah baik. Namun harus dilihat implementasinya ke depan. Apalagi kebijakan tersebut rencananya akan digulirkan pemerintah mulai 5 Juni 2025.
“Saya setengah skeptis (insentif ekonomi dilaksanakan mulai 5 Juni 2025), karena kita menyaksikan yoyo policy. Kebijakan yang dikeluarkan kemudian ditarik lagi. Kami berharap enam insentif ekonomi itu mestinya benar-benar terwujud, karena itu demi penyelamatan ekonomi nasional,” sambungnya.
Selain itu, pihaknya juga mendorong deregulasi, artinya menyederhanakan aturan-aturan dan debirokratisasi yang berarti menyederhanakan birokrasi.
Menurut dia, kondisi ekonomi nasional lebih buruk dibandingkan saat pandemi COVID-19 lalu.
Pihaknya pun mendesak adanya insentif kebijakan berupa pengurangan tarif pajak, penyederhanaan dan percepatan perizinan, dan insentif kebijakan lain.
Ia menyoroti proses perizinan di Indonesia yang rumit, sehingga pengusaha mengalami ekonomi biaya tinggi. Padahal kunci industri untuk bertahan adalah efisiensi dan meningkatkan daya saing.
“Kami juga mendorong kebijakan Pak Prabowo untuk penghapusan utang untuk UMKM dengan kategori tertentu. Tentu ini butuh proses,” lanjutnya.
Di DIY sendiri, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY sudah membentuk Komite Ketangguhan Ekonomi. Peran komite tersebut adalah monitoring dan analisis, advokasi, dan kemanusiaan.
“Nah komite ini sebagai ujung tombak untuk memperkuat ketahanan ekonomi di Yogyakarta. Selain dialog tripartit, koordinasi, juga butuh aksi yang nyata untuk mengidentifikasi langkah dan tindakan mitigatif guna menghadapi risiko keterpurukan ekonomi,” pungkasnya. (maw)
Bantuan Subsidi Upah (BSU)
diskon tarif listrik 50 persen
Apindo DIY
Diskon tarif tol
insentif
Tribunjogja.com
Meski UMR Rendah DIY Bukan Termiskin, Tapi Angka Kemiskinan Jogja Masih Bikin Geleng Kepala |
![]() |
---|
Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik DIY Hari Ini Jumat 15 Agustus 2025, Ada Sedayu Jam 13.00 WIB |
![]() |
---|
6 Shio Hujan Hoki Hari Ini Jumat 15 Agustus 2025, Shio Tikus Shio Kerbau Shio Macan Menguasai Tahta |
![]() |
---|
5 Zodiak Berendam Hoki Hari Ini Jumat 15 Agustus 2025, Aries Gemini Jadi si Paling di Jumat Berkah |
![]() |
---|
8 Arti Mimpi Mengantarkan Ibu ke Stasiun Menurut Primbon Jawa, Pertanda Baik atau Buruk? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.