Laporan Intelijen AS, Israel Susun Rencana untuk Serang Iran Lagi, Ini Incarannya
Ketegangan antara Israel dan Iran diperkirakan belum akan mereda pada tahun 2025 ini.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Ketegangan antara Israel dan Iran diperkirakan belum akan mereda pada tahun 2025 ini.
Sebab, berdasarkan laporan intelijen Amerika Serikat (AS), Israel berencana untuk kembali menyerang Iran.
Target dari penyerangan itu adalah fasilitas nuklir Iran.
Berdasarkan laporan intelijen AS, Israel akan menyerang Iran pada pertengahan 2025 ini.
Sementara menurut laporan Washington Post, wilayah yang diincar oleh Israel adalah fasilitas nuklir milik Iran.
Israel berencana untuk menyerang fasilitas nuklir dengan tujuan untuk menghambar program nuklir yang dikembangkan oleh Teheran.
Serangan Israel ke Iran ini akan menghambat program nuklir Teheran selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan sekaligus.
Dikutip dari Tribunnews.com yang melansir pemberitaan Reuters, belum ada statmen resmi dari AS, CIA dan Israel terkait dengan hal itu.
Sementara itu Juru bicara Dewan Keamanan Gedung Putih, Brian Hughes mengatakan, Presiden AS Donald Trump "tidak akan mengizinkan Iran memperoleh senjata nuklir".
"Meskipun ia lebih memilih menegosiasikan penyelesaian masalah jangka panjang Amerika dengan rezim Iran secara damai, ia tidak akan menunggu tanpa batas waktu jika Iran tidak bersedia berunding, dan segera," kata Hughes kepada The Post seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.
Baca juga: Orang Tak Dikenal Diduga Curi Dompet Saat Berbelanja di Swalayan Bantul
Laporan intelijen yang paling komprehensif muncul pada awal Januari dan diproduksi oleh direktorat intelijen Kepala Staf Gabungan dan Badan Intelijen Pertahanan, kata Post.
Menurutnya, fasilitas nuklir yang kemungkinan besar menjadi incaran Israel adalah fasilitas nuklir Fordow dan Natanz.
Sebelumnya, Iran dan Israel terlibat dalam perseteruan. Baik Iran maupun Israel sempat saling serang pada 2024 lalu.
Sementara itu sebelumnya Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menolak untuk melakukan perundingan dengan AS karena adanya sanksi baru.
Iran mengecam AS karena menjatuhkan sanksi baru terhadap industri minyaknya.
Siapa Indroyono Soesilo yang Dilantik Prabowo Sebagai Dubes RI untuk AS, Apa Latar Belakangnya? |
![]() |
---|
Tarif Trump 19 Persen Sudah Berlaku, Ekspor Tekstil Masih Aman Tapi Kerajinan Agak Terpengaruh |
![]() |
---|
AS dan China Perpanjang Gencatan Tarif hingga November, Negosiasi Berlanjut |
![]() |
---|
Serangan Drone Israel Incar Koresponden Al Jazeera di Luar Rumah Sakit Al-Shifa |
![]() |
---|
India Tangguhkan Pembelian Senjata dan Pesawat dari AS, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.