Tradisi Apem Conthong Warisan Leluhur Masyarakat Paliyan Gunungkidul,  Simbol Syukur pada Tuhan

Apem Conthong sendiri merupakan kudapan yang terbuat dari jagung dan gula merah yang disajikan saat tradisi tersebut berlangsung. 

Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
TRADISI APEM CONTHONG - Tina, warga Kalurahan Sodo saat menunjukkan Apem Conthong buatannya, pada Kamis (6/2/2025) 

Menariknya, kata dia, tradisi Apem Conthong ini tak hanya diakui secara lokal saja melainkan secara nasional.

Pemerintah pusat  beberapa waktu lalu telah memutuskan bahwa tradisi ini menjadi warisan budaya asli Gunungkidul yang diakui oleh pemerintah.

"Maka dari itu, kami akan menjaga bentuk warisan leluhur kami, yang hanya ada di Kalurahan Sodo ini. Karena, ini merupakan identitas dari warga kami," ungkapnya.

Sementara itu, seorang warga Sodo, Tina, mengatakan tradisi apem conthong merupakan tradisi yang ditunggu- tunggu warga setempat. 

Pasalnya, tradisi ini juga sebagai penyambung silaturahmi antara samak keluarga.

"Biasanya kami akan membagikan Apem Conthong ke sanak saudara yang ada di luar Kalurahan Sodo. Karena kan, ini hanya dimiliki oleh Kalurahan Sodo. Selain itu, kami juga bagikan ke warga lain  untuk mencicipi apem yang datang melihat tradisi ini," urainya. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved