Tradisi Apem Conthong Warisan Leluhur Masyarakat Paliyan Gunungkidul, Simbol Syukur pada Tuhan
Apem Conthong sendiri merupakan kudapan yang terbuat dari jagung dan gula merah yang disajikan saat tradisi tersebut berlangsung.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Menariknya, kata dia, tradisi Apem Conthong ini tak hanya diakui secara lokal saja melainkan secara nasional.
Pemerintah pusat beberapa waktu lalu telah memutuskan bahwa tradisi ini menjadi warisan budaya asli Gunungkidul yang diakui oleh pemerintah.
"Maka dari itu, kami akan menjaga bentuk warisan leluhur kami, yang hanya ada di Kalurahan Sodo ini. Karena, ini merupakan identitas dari warga kami," ungkapnya.
Sementara itu, seorang warga Sodo, Tina, mengatakan tradisi apem conthong merupakan tradisi yang ditunggu- tunggu warga setempat.
Pasalnya, tradisi ini juga sebagai penyambung silaturahmi antara samak keluarga.
"Biasanya kami akan membagikan Apem Conthong ke sanak saudara yang ada di luar Kalurahan Sodo. Karena kan, ini hanya dimiliki oleh Kalurahan Sodo. Selain itu, kami juga bagikan ke warga lain untuk mencicipi apem yang datang melihat tradisi ini," urainya. (*)
Atasi Masalah Narkoba, Ini Langkah Pemkab Gunungkidul dan BNNP DIY |
![]() |
---|
Mendekati Puncak Kemarau, BPBD Gunungkidul Sebut Belum Ada Permintaan Droping Air |
![]() |
---|
17 Pegawai Non ASN Gunungkidul Batal Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu, Ini Kata BKPPD |
![]() |
---|
Hewan Ternak Mati karena Penyakit Menular, 14 Peternak di Gunungkidul Mendapat Kompensasi |
![]() |
---|
Bupati Gunungkidul Dorong KNMP Jadi Pemasok Kebutuhan Lauk di Program MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.