Tradisi Apem Conthong Warisan Leluhur Masyarakat Paliyan Gunungkidul, Simbol Syukur pada Tuhan
Apem Conthong sendiri merupakan kudapan yang terbuat dari jagung dan gula merah yang disajikan saat tradisi tersebut berlangsung.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Tradisi Apem Conthong merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan oleh warga Kalurahan Sodo, Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul.
Tradisi ini diyakini sudah berlangsung sejak zaman Ki Ageng Giring III, tepatnya ratusan tahun silam.
Apem Conthong sendiri merupakan kudapan yang terbuat dari jagung dan gula merah yang disajikan saat tradisi tersebut berlangsung.
Namun, berbeda dengan Apem pada umumnya yang cenderung memiliki warna lebih terang seperti putih atau merah muda, Apem Conthong justru kebalikannya. Apem ini memiliki warna coklat gelap.
Tak hanya itu, wadah dari Apem Conthong juga terbilang unik, terbuat dari daun pisang yang dibentuk mirip kerucut.
Carik Sodo, Dadang Nugroho mengatakan tradisi Apem Conthong digelar sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rezeki yang diterima selama satu tahun terakhir.
Selain itu, juga sebagai wujud pengingat kodrat makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa agar senantiasa tunduk kepada si pemilik semesta.
"Jadi, tradisi ini sebagai pengingat agar selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala yang telah diberikan," ujarnya, Kamis (6/2/2025).
Dia menambahkan Tradisi Apem Conthong digelar usai panen raya jagung biasanya sekitar Februari atau Maret.
"Dan, pada tahun ini puncak Tradisi Apem Conthong digelar pada malam nanti," tutur dia.
Baca juga: Sapi Mati Usai Tercebur Sumur Tua di Karangmojo Gunungkidul, Proses Evakuasi Butuh Waktu 5 Jam
Dia mengatakan sebelum memasuki puncak perayaan Tradisi Apem Conthong, seluruh warga di kampung akan bergotong royong untuk membuat Apem Conthong.
"Seminggu, sebelum puncaknya semua warga akan sibuk untuk membuat Apem Conthong. Jadi, semua warga di sini membuat Apem Conthong sebanyak-banyaknya," ujar dia.
Lanjut dia, nantinya Apem Conthong ini akan dibuat seperti gunungan, kemudian diarak ke Makam Ki Ageng Giring yang berada di Kalurahan Sodo.
"Kemudian, di makam ini menjadi tempat berkumpul. Dan, melakukan doa bersama kemudian nanti akan dibagi-bagi kembali Apem Conthongnya kepada warga maupun masyarakat yang melihat tradisi tersebut," paparnya.
Atasi Masalah Narkoba, Ini Langkah Pemkab Gunungkidul dan BNNP DIY |
![]() |
---|
Mendekati Puncak Kemarau, BPBD Gunungkidul Sebut Belum Ada Permintaan Droping Air |
![]() |
---|
17 Pegawai Non ASN Gunungkidul Batal Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu, Ini Kata BKPPD |
![]() |
---|
Hewan Ternak Mati karena Penyakit Menular, 14 Peternak di Gunungkidul Mendapat Kompensasi |
![]() |
---|
Bupati Gunungkidul Dorong KNMP Jadi Pemasok Kebutuhan Lauk di Program MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.