Sri Sultan HB X Panggil Kepala Daerah Terpilih, Bahas Efisiensi Anggaran dan Pembangunan Daerah

Pertemuan yang berlangsung selama lima jam tersebut membahas berbagai isu strategis, termasuk efisiensi anggaran dan program pembangunan daerah.

TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
KEPALA DAERAH TERPILIH - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, memanggil kepala daerah terpilih di DIY dalam pertemuan yang berlangsung di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, pada Rabu (5/2/2025). 

“Kita tetap akan memanfaatkan keberadaan hotel sebagai bubble hotel untuk penampungan dan persiapan jemaah haji serta umrah,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan adanya perbedaan signifikan antara anggaran yang diterima sebelumnya dengan yang ada saat ini. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang matang agar kebijakan tetap berjalan optimal.

"Pemikiran yang matang serta sinkronisasi dengan DPR sangat penting agar kinerja pemerintahan bisa lebih baik ke depannya," pungkasnya.

Dengan fokus pada efisiensi anggaran dan penguatan infrastruktur, Agung berharap pembangunan di Kulon Progo dapat berjalan sesuai rencana demi kesejahteraan masyarakat.

Bupati Gunungkidul terpilih, Endah Subekti, menegaskan kesiapan dirinya dalam menjalankan roda pemerintahan setelah mendapatkan arahan dari Sri Sultan. Endah menyampaikan bahwa pelantikan akan berlangsung pada 20 Februari dan seluruh kepala daerah diminta untuk berhati-hati dalam menjalankan tugas.

“Kami diberikan arahan agar menjaga komunikasi aktif dengan DPRD serta memastikan perencanaan pembangunan sejalan dengan visi-misi Gubernur DI Yogyakarta,” ujar Endah.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan dengan Pemerintah DI Yogyakarta, terutama dalam proses penganggaran. Dengan demikian, intervensi dan bantuan dari Pemerintah Provinsi dapat berjalan lebih efektif.

Dalam konteks pembangunan Gunungkidul, Endah mengungkapkan bahwa Gubernur DIY memberikan perhatian khusus pada sektor pariwisata yang terus berkembang pesat. Ia menekankan perlunya perencanaan yang lebih matang, termasuk pemetaan dan identifikasi wilayah yang membutuhkan dukungan anggaran dari provinsi.

“Kami akan berkoordinasi dengan Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Pariwisata, dan instansi terkait untuk menentukan langkah-langkah strategis pasca-operasionalnya Jalur Boko dan Jalur Selatan,” jelasnya.

Meskipun akses utama menuju Gunungkidul semakin lancar, Endah mengakui masih ada tantangan dalam akses menuju destinasi wisata di pedalaman. Pelebaran jalan dan pembukaan akses baru menjadi prioritas untuk meningkatkan konektivitas wilayah tersebut.

Gubernur DIY juga menegaskan bahwa kepala daerah tidak perlu ragu untuk berkomunikasi dengannya terkait kendala di lapangan.

“Beliau membuka diri untuk berdiskusi langsung jika ada permasalahan yang membutuhkan solusi lebih lanjut,” pungkas Endah. 

Pererat Komunikasi

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono, menegaskan pentingnya mempererat komunikasi antara kepala daerah terpilih dengan Pemerintah Provinsi DIY guna menciptakan hubungan yang lebih lancar dan tanpa sekat.

Hal tersebut disampaikan usai pertemuan silaturahmi dengan lima kepala daerah terpilih yang akan dilantik pada 20 Februari mendatang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved