Merapi Keluarkan 4 Kali Guguran Lava ke Barat Daya, Jarak Luncur 1.900 Meter
Menurut pengamatan BPPTKG, pada Selasa (04/02/2024) pukul 00.00-06.00 tersebut, guguran lava mengarah ke barat daya (Kali Krasak dan Bebeng)
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Yoseph Hary W
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi mengeluarkan 4 kali guguran lava. Menurut pengamatan BPPTKG, pada Selasa (04/02/2024) pukul 00.00-06.00 tersebut, guguran lava mengarah ke barat daya (Kali Krasak dan Bebeng), dengan jarak luncur maksimum 1.900 meter.
Pada periode tersebut, BPPTKG juga mencatat adanya sejumlah kegempaan. Terjadi 6 kali guguran, dengan amplitudo : 10-22 mm, dan durasi : 64.16-122.98 detik.
Hybrid/Fase Banyak terjadi 3 kali, amplitudo : 5-13 mm, S-P : 0 detik, dan durasi : 12.54-15.25 detik. Tektonik Jauh terjadi 1 kali,
amplitudo : 19 mm, S-P : tidak terbaca, dan durasi : 119.25 detik.
Berdasarkan pengamatan meteorologi,
cuaca cerah. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 18.5-21 °C, kelembaban udara 64.5-83 persen, dan tekanan udara 870.8-913 mmHg.
Sementara berdasarkan pengamatan visual, gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 15 meter di atas puncak kawah.
Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau level III. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga diminta mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Termasuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Pihak BPPTKG akan terus memantau aktivitas Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw)
Proyek Tol di Sleman Gerus 169,3 Hektare Sawah |
![]() |
---|
Produksi Susu Sapi di Sleman Belum Pulih Pasca-wabah PMK |
![]() |
---|
Ratusan BCS Datang di Acara Launching Tim PSIM Yogyakarta, Bupati Sleman: Ini Hal Baik |
![]() |
---|
Pemkab Sleman Siap Kolaborasi Tertibkan Tambang Ilegal, Bupati: Kalau Tak Berizin, Harus Dihentikan |
![]() |
---|
Rencana Uji Coba PSS Sleman vs PSBS Biak di Maguwoharjo, Manajer Super Elja Ungkap Hal ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.