Konflik Kemendikti Usai, Rektor UII: Saatnya Kembali Fokus Tingkatkan Kualitas Kampus di Indonesia

Rektor UII, Fathul Wahid meminta Kemendiktisaintek kembali ke kenyataan, yakni meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Fathul Wahid 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Konflik internal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dinyatakan telah usai.

Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek Togar M. Simatupang mengatakan Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro sudah bertemu dengan PNS Kemendiktisaintek Neni Herlina terkait masalah dugaan pemecatan.

Togar menyebut dalam pertemuan pada Senin (20/1/2025) malam sudah terjadi rekonsiliasi antara kedua belah pihak.

Untuk itu, Rektor UII, Fathul Wahid meminta Kemendiktisaintek kembali ke kenyataan, yakni meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

“Kemendiktisaintek tidak hanya mengurusi perguruan tinggi negeri (PTN), tapi juga ada sekian ribu perguruan tinggi swasta (PTS) yang menjadi konsideran untuk masuk ke radar kementerian ketika mengambil kebijakan,” kata Fathul kepada wartawan, Selasa (21/1/2025).

Dia menjelaskan, PTS hadir membantu negara yang tangannya belum mampu menyediakan bangku untuk seluruh anak bangsa.

“Maka, satu perlu dihargai, dua dibangun sistem yang membuat mereka bertumbuh, tiga perlu difasilitasi, kami menunggu beragam fasilitasi yang dilakukan PTS yang sedang berkembang,” jelasnya.

Menurut Fathul, PTS besar saat ini juga tidak lepas dari proses yang diikuti beberapa puluh tahun ke belakang.

Dengan ekosistem sehat, fasilitas ada dan dukungan, maka PTS kecil itu bisa menjadi besar.

“Jangan dilupakan, PTS selain bisa menawarkan pendidikan dengan biaya terjangkau, mereka lebih tersebar hingga di pojok Indonesia. PTN itu cenderung ada di kota-kota besar, tapi di pojok bangsa negara ini, banyak dilayani oleh PTS. Jadi, (PTS) jangan dipandang sebelah mata,” ungkapnya. (Ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved