Merawat Sumber Air demi Peradaban Masa Depan, Sultan Bersama Anak-Cucu Tanam Pohon di Lereng Merapi
Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengajak putri sulung, GKR Mangkubumi, berikut cucu dan para pemuda
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
"Akhirnya sekarang bisa memberikan hasil tidak hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk lingkungan dan masyarakat sekitar. Dari dua lokasi ini, memberikan pengetahuan mengenai bahwa wisata tidak harus membangun bangunan permanen, wisata tidak harus merusak bentang alam. Wisata bisa bersahabat dengan alam," ujar Marrel.
Penghageng Kawedanan Hageng Datu Dana Suyasa, Keraton Yogyakarta, GKR Mangkubumi mengatakan, sesuai yang disampaikan Ngarso Dalem, air di Yogyakarta kondisinya sudah sangat berkurang, terutama pasca erupsi gunung Merapi tahun 2010.
Sebab, selain membuat aliran sungai banyak yang tertutup lahar, erupsi cukup besar juga menyebabkan kerusakan di lereng gunung Merapi, banyak pohon yang mati ditambah aktivitas pertambangan dan pencemaran sehingga sumber air bersih berkurang.
"Memang tidak bisa dipungkiri, pasirnya Merapi luar biasa tapi bukan berarti berkah dari Tuhan itu, dari Gunung itu untuk (dinikmati) diri sendiri. Bagiamana dengan warga. Warga juga memerlukan air, lingkungan sehat, udara yang baik. Kita ingin mengajak bersama sama saling menjaga alam, menjaga bumi lebih baik," ujar Mangkubumi.
Saat ini, kata dia, Keraton Ngayogyakarta sedang berupaya melakukan penataan di dua kawasan. Yaitu di lereng gunung Merapi dan juga di Pantai Parangtritis atau Parangkusumo.
Di kawasan Pantai Selatan ditata kembali untuk mengembalikan gumuk pasir yang hanya ada dua di dunia yakni Perancis dan di Yogyakarta.
Namun di Yogyakarta kondisinya semakin terkikis dari semula 400 hektar, fakta di lapangan kini hanya tinggal 17 hektar saja.
"Nah dua hal ini, kami ingin ada penataan agar baik lagi," kata dia.
Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sultan HB X mengungkapkan melalui penanaman pohon diharapkan lereng gunung Merapi kembali ditumbuhi banyak pohon sehingga memunculkan mata air baru yang memungkinkan bisa dinikmati masyarakat sekitar maupun di bawahnya.
Dalam kesempatan itu, Sultan juga mengucapkan terimakasih kepada para organisasi kepemudaan lintas iman yang turut serta terlibat dalam kegiatan penanaman pohon.
"Semoga fondasi yang diletakkan ini, bisa memberikan kesadaran baru bagi masyarakat untuk tidak merusak hutan. Tapi sebaliknya, kesediaan untuk menanam kembali ini makin banyak. Alam jangan dirusak tapi bagaimana kita bisa menjaga, karena ini bentuk pelestarian yang bisa dimanfaatkan anak cucu kita sendiri," katanya.
Ada 7 organisasi kepemudaan lintas iman yang hadir dalam gerakan penanaman pohon ini.
Antara lain Gerakan Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Pemuda Kristen (GAMKI), Pemuda Budha (Gemabudhi), Pemuda Hindu (Peradah) dan Pemuda Konghucu (Gemaku). Kegiatan juga dihadiri Taprof bidang Ideologi Lemhanas, AM Putut Prabantoro.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Addin Jauharudin yang terlibat dalam penanaman pohon ini mengatakan, lingkungan sangat penting bagi kehidupan manusia.
Sebab, di dalam lingkungan bukan hanya soal air, pohon dan tanah saja, melainkan juga soal udara maupun bunyi bunyian yang berada di dalamnya.
Semua itu saling berpadu menjadi harmoni yang mampu memberikan energi positif. Baginya, kegiatan penanaman pohon di awal tahun 2025 ini sangat penting.
"Ini menjadi pemantik dan menjadi stimulus bagi kami untuk mengembangkan pola serupa di seluruh daerah," kata Addin.(*)
Sri Sultan Hamengku Buwono X
GKR Mangkubumi
Raden Mas Gustilantika Marrel Suryokusumo
Tanam Pohon
Lereng Merapi
Sleman
Sri Sultan HB X Harap PORDA DIY 2025 Jadi Ajang Pembinaan Atlet Berkelanjutan |
![]() |
---|
Pengawas Dinkes Sleman Sebut Aspek Penyebab Keracunan MBG di Berbah: Makanan Tidak Segera Dimakan |
![]() |
---|
Dinkes DIY Perketat Pengawasan MBG seusai 137 Pelajar di Berbah Sleman Jadi Korban Keracunan |
![]() |
---|
Marak Keracunan MBG, Dinkes Gunungkidul Bereaksi, Orang Tua Khawatir: Anak Kami Jadi Taruhannya |
![]() |
---|
Keracunan MBG Pelajar di DIY, Ombudsman: Program Nyaris Tanpa Pengawasan, Pelanggaran Nir Sanksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.