Pedagang Ternak Sleman Resah,  Harga Sapi Anjlok hingga Rp 2 Juta Imbas Penyakit PMK 

Pedagang sapi di Kabupaten Sleman gelisah karena harga pasaran sapi anjlok hingga dua juta rupiah per ekor.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin
Aktivis jual beli ternak di pasar hewan Ambarketawang Gamping Kabupaten Sleman, Jumat (10/1/2025). 

Kepala UPTD Pasar Hewan Ambarketawang, Gamping Kabupaten Sleman, Yuda Andi Nugroho mengungkapkan, transaksi ternak di Pasar Hewan Ambarketawang biasanya mencapai 30 - 50 ekor dari jumlah ternak masuk 270 - 300 ekor sapi per kegiatan pasaran.

Tetapi semenjak ada peningkatan kasus PMK di Kabupaten Sleman, jumlah sapi yang dibawa pedagang masuk ke pasar hewan Ambarketawang di pasaran pekan lalu hanya 70 ekor.

Dari jumlah tersebut yang laku terjual hanya 9 ekor. 

"Jadi transaksi mengalami penurunan hampir 80 persen," ujar dia. 

Pada Jumat ini, pantauan hingga pukul 08.00 WIB, hanya ada sekitar 115-120 ekor sapi yang dipasarkan di Pasar hewan Ambarketawang.

Jumlah tersebut masih cukup jauh dari jumlah di waktu normal.

Aktivitas pasaran juga tidak seramai biasanya. Apalagi di tambatan ternak kambing hampir seluruhnya kosong hanya tampak beberapa ekor saja. 

Pemerintah Kabupaten Sleman, menurut Yuda, memiliki kebijakan tidak menutup pasar hewan meksipun angka kasus mengalami trend peningkatan.

Pertimbangannya, agar ekonomi masyarakat pedagang ternak tetap berjalan.

Adapun untuk mengendalikan laju penularan, pihaknya memantau lalulintas ternak yang keluar masuk area pasar dengan cara memperketat pengawasan. 

Sapi yang datang, terlebih dahulu diskrining sebelum masuk pasar.

Skrining dilakukan oleh dua dokter hewan yang berjaga di depan gerbang masuk.

Jika dalam pemeriksaan ditemukan ada ternak bergejala PMK maka pedagang akan diminta untuk putar balik.

Adapun ternak yang lolos skrining, maka diperbolehkan masuk pasar dengan melewati gerbang disinfeksi. 

"Jadi benar-benar ternak yang sehat, tidak menunjukkan gejala penyakit PMK yang boleh masuk. Ternak dan kendaraan juga disemprot, ini benar-benar kami antisipasi dari awal," katanya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved