Kasus Sembilan Sapi di Desa Gemampir Klaten Mati, Penjelasan DKPP Klaten
Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan berkuku belah semisal sapi dan kambing,
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan berkuku belah semisal sapi dan kambing, kembali muncul di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Sejumlah sapi di Desa Gemampir, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dikabarkan mati diduga terkena PMK.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, Iwan Kurniawan, membenarkan kabar tersebut.
Pihaknya mengaku telah menurunkan tim dari layanan pusat kesehatan hewan (Puskeswan) Karangnongko untuk melakukan pengecekan di lapangan.
"Memang diinfokan bahwa di Desa Gemampir, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, itu ada sapi yang mati 9 ekor. Itu milik pedagang sapi di Desa Gemampir," ucap Iwan kepada awak media, Senin (2/6/2025).
Berdasarkan informasi dari petugas kesehatan hewan, Iwan menyebut 9 sapi tersebut dipastikan mati karena terkena PMK.
Diduga sapi-sapi tersebut tertular virus PMK dari seekor sapi yang dibeli pedagang dari luar Kabupaten
Iwan menjelaskan, kronologi kejadian bermula ketika pedagang atau peternak di Desa Gemampir tersebut membeli sapi dari luar Kabupaten Klaten yakni di Pasar Jelok Kabupaten Boyolali, pada 15 Mei 2025 lalu.
Seharusnya, sapi yang baru dibeli itu dikarantina terlebih dahulu atau diletakkan di kandang terpisah.
Namun, karena padatnya penjualan sapi mendekati Iduladha 2025, akhirnya peternak itu langsung menempatkan sapi yang baru dibeli ke kandang bersama sapi lainnya.
"Ternyata sapi yang baru dibeli belum ada keterangan vaksin dari Boyolali. Sehingga pada 25 Mei 2025, peternak menghubungi petugas kesehatan untuk memberikan vaksin," ujarnya.
Akan tetapi, virus tersebut diduga sudah menyebar dan membuat tujuh ekor sapi milik peternak itu mati mendadak. Sedangkan dua sapi lainnya terpaksa disembelih karena dikhawatirkan nanti akan mati.
"Jadi totalnya ada sembilan. Tim kami sudah melakukan (penyemprotan) disinfektan ke tiga kandang milik peternak tersebut. Jumlah ternak sapinya mencapai 23 ekor di sana, " katanya.
Lebih lanjut, Iwan menuturkan selama ini telah memperketat lalu lintas hewan ternak sapi dan kambing yang masuk ke Kabupaten Klaten, Terutama hewan ternak dari luar daerah yang masuk ke klaten lewat pasar hewan.
Tanggapan Bupati Klaten Soal Fenomena Maraknya Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Warga Demakijo Klaten Senang Harga Beras dan Minyak Terjangkau, Ini Kata Bupati Hamenang |
![]() |
---|
DKP Provinsi Jawa Tengah Gelar Penyaluran Subsidi Pangan di Desa Demakijo dan Majegan Klaten |
![]() |
---|
Alami Kekeringan, Empat Desa di Klaten Mulai Ajukan Permintaan Dropping Air Bersih |
![]() |
---|
Bupati dan Wakil Bupati Klaten Lepas Armada Droping Air Bersih BPBD ke Wilayah Kemalang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.