Pedagang Sapi Panen Cuan Jual Puluhan Ternak ke Sahibul Qurban Asal Jogja, Jateng, Jakarta

Seorang pedagang sapi di Pasar Hewan Prambanan Klaten, Tolo (45), mengaku saat ini sudah mulai ada peningkatan pembelian sapi untuk Kurban 2025. 

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
PASAR HEWAN KLATEN: Suasana Pasar Hewan Prambanan di Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Rabu (21/5/2025). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Dua pekan menjelang Hari Raya Iduladha atau Kurban 2025, sejumlah pedagang sapi di Pasar Hewan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mulai banjir pesanan. 

Seorang pedagang sapi di Pasar Hewan Prambanan Klaten, Tolo (45), mengaku saat ini sudah mulai ada peningkatan pembelian sapi untuk Kurban 2025. 

Dia mengaku sudah menjual hewan kurban sapi sekitar 80 ekor kepada Sahibul Qurban (orang yang akan berkurban) asal Derah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. 

Selain dari wilayah Jateng-DIY, warga Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, itu juga mendapatkan pesanan sapi dari Jakarta. 

"Kalau yang dari Jakarta baru ada bookingan (pesanan) kurang lebih 25 ekor," katanya kepada Tribunjogja.com, Rabu (21/5/2025). 

Tolo mengatakan jenis sapi yang ia jual meliputi sapi limosin dan metal. 

Sapi yang dibeli oleh warga DIY-Jateng dijual dengan harga Rp22-25 juta per ekor, dengan berat sapi sekitar 400 kilogram (kg). 

Sedangkan, sapi yang dipesan oleh Sahibul Qurban dari Jaakarta memiliki berat minimal 600 kg ke atas. 

Sapi itu dijual dengan harga mulai Rp30 juta per ekor.

"Alahmdulillah kalau di tempat saya penjualannya masih aman. Karena kebanyakan yang beli adalah pelanggan, jadi kadang tidak menengok sapinya dan meminta langsung dikirim, sebab sudah saling percaya. Tapi kami selalu menjaga kepercayaan pelanggan," ucapnya. 

Salah satu cara menjaga kepercayaan pelanggan, Tolo wujudkan dengan merawat dan memastikan kondisi sapi sehat sebelum dikirim. 

Dirinya rutin menjaga kebersihan kandang sapi agar terhindar dari ancaman penyakit kutu dan mulut (PMK). 

Khusunya ketika cuaca sering hujan, dia memastikan agar sapi tidak kedinginan maupun demam. 

"Di rumah ada sekitar 50 sapi. Jadi setelah dari pasar saya langsung mandi dan ganti baju sebelum ke kandang karena harus steril. Kandang juga saya bersihkan setiap hari, pagi dan sore, serta diberi semprotan disinfektan."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved