Mistis Sinyal Alam di Langenharjo Sebelum Mangkatnya PB XIII Keraton Solo
Wafatnya Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Pakubuwono XIII (PB XIII), pada Minggu (2/11/2025)
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
Ringkasan Berita:
- Wafat dan Sasmita, PB XIII wafat Minggu, 2/11/2025 (07.30 WIB). Adiknya, Gusti Neno, menyebut wafatnya didahului tanda alam (sasmita).
- Pohon Tumbang Langenharjo, Sasmita tersebut adalah pohon jambu mete tua yang tumbang di Pesanggrahan Langenharjo (tempat semedi PB IX) pada 31/10/2025.
- Jenazah diarak dari Keraton ke Loji Gandrung dengan kereta kencana khusus, lalu dibawa dengan ambulans. Pemakaman di Imogiri, Bantul.
TRIBUNJOGJA.COM - Wafatnya Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Pakubuwono XIII (PB XIII), pada Minggu (2/11/2025) menyisakan sekelumit cerita yang kental dengan nuansa sasmita atau tanda-tanda alam.
Beberapa hari sebelum sang raja mangkat, sebuah kejadian di Pesanggrahan Langenharjo, tempat meditasi yang bersejarah, disebut-sebut sebagai isyarat duka.
Cerita ini datang dari adik tiri almarhum PB XIII, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Surya Wicaksana, atau akrab disapa Gusti Neno.
Pohon Tua Ratusan Tahun Tumbang
Gusti Neno mengungkapkan, tanda alam yang muncul adalah tumbangnya sebatang pohon tua di kompleks Pesanggrahan Langenharjo.
"Pada 31 Oktober 2025, saat hujan deras dan angin kencang, pohon jambu mete di Langenharjo itu tumbang," jelas Gusti Neno pada Minggu siang.
Pohon besar tersebut menimpa sebuah bangunan semi permanen yang berada di dekat pendopo pesanggrahan.
Pesanggrahan Langenharjo sendiri merupakan tempat istirahat dan semedi yang dibangun oleh Pakubuwono IX pada tahun 1870.
Lokasinya berada di tepi utara Sungai Bengawan Solo, masuk wilayah Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, sekitar 10 kilometer dari Keraton Solo.
Baca juga: Sri Sultan HB X Sampaikan Duka atas Wafatnya PB XIII, Keraton Yogyakarta Tunda Pertunjukan Seni
Desas-desus Sasmita Duka Raja
Kejadian tumbangnya pohon tua, ditambah dengan wafatnya Sinuhun PB XIII pada Minggu pagi, lantas memicu desas-desus di kalangan masyarakat.
Tak sedikit yang mengaitkan peristiwa alam tersebut sebagai sinyal duka atas kehilangan sang raja.
Gusti Neno membenarkan bahwa Pesanggrahan Langenharjo memang lekat dengan hal-hal yang dianggap sebagai perlambang atau sasmita terkait kejadian besar di lingkungan keraton.
"Memang biasanya di Pesanggrahan Langenharjo, segala hal terkait alam itu memberikan semacam perlambang atau sinyal atau sasmita (tanda)," terangnya.
Ia pun menambahkan, namun, benar atau tidaknya (kebenaran), itu kembali kepada masing-masing individu yang melihat lambang-lambang alam tersebut.
PB XIII sendiri merupakan anak kedua dan putra tertua dari 35 bersaudara, keturunan dari Pakubuwono XII yang semasa hidupnya beristrikan enam orang. Sementara Gusti Neno adalah adik ke-27 almarhum.
Wafat Minggu Pagi dan Prosesi Pemakaman Khusus
Keraton Surakarta
Kasunanan Surakarta
Raja Paku Buwono XIII
Makam Raja-Raja Imogiri
Tribunjogja.com
| Sri Sultan HB X Sampaikan Duka atas Wafatnya PB XIII, Keraton Yogyakarta Tunda Pertunjukan Seni |
|
|---|
| Jelang Pengajian Gus Miftah di Pleret, Polres Bantul Siapkan Rekayasa Lalu Lintas |
|
|---|
| Kulit Anak Lebih Rentan, Orang Tua Diminta Biasakan Perawatan Sejak Dini |
|
|---|
| 5 Alasan Host AI Jadi Mitra Baru Bagi Kreator dan Penjual Online |
|
|---|
| Sinopsis Film Sosok Ketiga Lintrik Segera Tayang, Aulia Sarah dan Adinda Thomas Hadapi Pelet Kuno |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.