Penyebab Harga Cabai Rawit Merah di Wilayah Yogyakarta Makin Melejit
Harga cabai di yogyakarta terbaru Rp 100 ribu per kilogram (kg) . kenaikannya terjadi secara bertahap, dari yang awalnya Rp 60 ribu per kg
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Dia menyebut naiknya harga cabai rawit dikarenakan berkurangnya pasokan imbas dari cuaca buruk membuat petani mengalami gagal panen. Kemudian, diikuti masih tingginya permintaan pasar di tengah kurangnya pasokan membuat harga cabai ikut meroket.
"Penyebabnya dari faktor cuaca tadi, musim hujan ini banyak petani cabai gagal panen, selain itu permintaan konsumen juga tinggi, akhirnya berlaku hukum pasar ketika permintaan tinggi tidak diikuti ketersediaan menjadikan harga naik signifikan,"tandasnya.
Merata di Wilayah Sleman
Pantauan di sistem informasi harga pangan Kabupaten Sleman, harga rata-rata komoditas cabai rawit merah di angka Rp 93.143 per kilogram. Harga terendah Rp 85 ribu per kilogram di pasar Gamping.
Sedangkan harga tertingginya bisa menembus Rp 100 ribu per kilogram di pasar Cebongan. Kenaikan cabai ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir.
"Kenaikan harga cabai karena faktor cuaca. Banyak tanaman rusak sehingga produktivitas menurun," kata Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Sleman, Kurnia Astuti, Rabu (8/1/2025).
Menurut Kurnia, meskipun harga melambung tinggi, namun ketersediaan masih aman, karena suplai cabai yang beredar di Kabupaten Sleman di pasok juga dari luar daerah. Misalnya dari Wonosobo, Karanganyar hingga Kopeng.
"Suplai cabai kita (di Sleman) saat ini banyak yang berasal dari luar sleman. Karena cabai Sleman juga banyak yang keluar karena kualitas bagus dan harga mahal," ujar dia.
Plt. Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman, Suparmono mengamini bahwa kenaikan harga cabai rawit merah yang melambung tinggi di pasaran disebabkan karena faktor cuaca. Menurut dia, curah hujan tinggi menyebabkan banyak pertanaman cabai petani yang siap panen maupun sudah panen belum habis terkena serangan busuk batang dan layu fusarium.
"Sehingga mengalami gagal panen atau puso. Varietas yang ditanam petani kebanyakan jenis cabai anti virus secara karateristik tanamannya tidak tahan air yang berlebihan sehingga mempercepat kerusakan pertanaman. Ini terjadi hampir di semua sentra cabai," katanya.
Di tingkat pasar lelang, harga cabai rawit ori di Kabupaten Sleman disebut masih di kisaran harga Rp 83 ribu per kilogram.
Adapun perolehannya, di tengah kondisi cuaca seperti ini tiap malam berkisar antara 400-500 kilogram. Jumlah tersebut terserap semua untuk kebutuhan pasar lokal.
Dinas Terima Laporan Gagal Panen
Lonjakan harga komoditas cabai pada awal 2025 ini, terjadi juga di sejumlah pasar tradisional di Kota Yogyakarta.
Selaras data dari Dinas Perdagangan Kota Yogya, banderol cabai jenis rawit merah per 6 Januari 2025 sudah menyentuh Rp100 ribu per kilogram.
Peningkatan harga pun terasa sangat signifikan, lantaran pada akhir Desember 2024 lalu, banderolnya masih sekitar Rp65 ribu per kilogram.
Selain dampak cuaca ekstrem akibat musim hujan, lonjakan banderol cabai juga ditengari oleh serangan hama yang belakangan marak terjadi.
Selain di Balecatur, Mural 'One Piece' Muncul di Triharjo Sleman |
![]() |
---|
Jenazah Misterius di Sanden, Akhirnya Dimakamkan Tanpa Identitas |
![]() |
---|
Bantul Dorong Petani Jadi Produsen Benih Padi, Targetkan Tiap Kalurahan Mandiri Benih |
![]() |
---|
Motif Penembakan di Minggiran Jogja, Pelaku Kesal Anaknya Dituduh Curi Benang |
![]() |
---|
Kalurahan Tanjungsari Gunungkidul Ditetapkan Sebagai Lokus Stunting pada 2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.