Yogyakarta Dikunjungi Lebih Dari 1,3 Juta Wisatawan Saat Libur Nataru

jumlah wisatawan di DIY pada periode 20-31 Desember 2024 mencapai 1.368.090. Ada peningkatan 227.321 orang dibandingkan periode yang sama tahun 2023

Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari
Tugu Golong Gilig atau Tugu Pal Putih 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

Tribunjogj.com Yogyakarta - Lebih dari 1,3 juta wisatawan berwisata ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sepanjang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata (Dinpar) DIY, Antarikso Trisno Bawono mengatakan jumlah wisatawan di DIY pada periode 20-31 Desember 2024 mencapai 1.368.090.

“Ada peningkatan 227.321 orang dibandingkan periode yang sama tahun 2023,” katanya, Minggu (05/01/2025).

Menurut dia, peningkatan tersebut disebabkan oleh semakin beragam dan berkualitasnya destinasi yang ada di DIY. 

Selain itu, mudahnya aksesibilitas ke DIY dengan fungsionalnya gerbang Tol Prambanan juga memengaruhi tingginya minat wisatawan.

“Di sisi lain, cuaca dengan curah hujan menengah hingga tinggi yang terjadi di akhir Desember 2024 sedikit mengurangi kunjungan wisatawan ke destinasi wisata yang ada (di DIY),” sambungnya.

Ia menyebut kunjungan wisatawan paling tinggi adalah Kabupaten Sleman. 

Sementara beberapa destinasi wisata yang menjadi destinasi favorit selama libur Nataru 2024/2025 antara lain Pantai Parangtritis, Taman Sari, Candi Prambanan, Heha Skyview, Drini Park, Tebing Breksi, Obelix Hilss, dan lain-lain.

Ketua Gabungan Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie menambahkan persebaran wisatawan ke kabupaten-kabupaten sudah lebih baik dibanding tahun lalu, meskipun masih terkonsentrasi di Kota Yogyakarta

Menurut dia, saat ini wisatawan lebih memilih menginap di homestay. 

“Kami menyambut baik hal ini, selagi penyelenggara usaha homestay sesuai dengan regulasi yang sudah ditetapkan, baik perizinan sampai ke pelayanan sebagai bagian tuan rumah yang bertanggung jawab,” ujarnya. 

“Ini sekaligus akan memperbesar carrying capacity dari sisi akomodasi menjadi lebih besar, namun harapannya wisatawan tidak hanya menikmati homestay, desa atau kampung wisata, namun juga menikmati produk pariwisata di desa atau kampung wisata sebagai bagian yang terintegrasi,” imbuhnya. (Tribunjogja.com/maw) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved