Mau Dibawa Ke Mana PPP? Beda Pendapat Rommy dan Mardiono, Empat Nama Caketum Mengemuka

Parlemen DPR RI periode 2024-2029 tanpa Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kini PPP tengah menyiapkan muktamar.

Editor: ribut raharjo
YouTube Tribun Jogja Official
Plt Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono saat mengumumkan Capres 2024 dari PPP di Pakem, Sleman, DIY, Rabu (26/4/2023) 

Rommy menekankan, perubahan AD/ART PPP dimungkinkan untuk membuka ruang bagi figur eksternal dalam proses pemilihan. 

Namun, Mardiono menegaskan bahwa ketua umum PPP haruslah kader partai. Ia menilai wacana ketua umum dari luar partai tidak rasional. 

“Kan juga tidak mungkin ya, kalau orang yang belum tahu tentang PPP, tetapi akan memimpin PPP, kira-kira rasional atau tidak?” ujarnya. 

Mardiono juga mengingatkan bahwa AD/ART PPP saat ini mengatur hanya kader yang pernah menjabat satu tingkat di bawah ketua umum yang dapat mencalonkan diri. 

Potensi perubahan AD/ART terbuka 

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PPP, Arwani Thomafi menyatakan bahwa AD/ART memang masih bisa diubah dalam forum muktamar, jika disepakati oleh peserta. Ia menegaskan perubahan itu bergantung pada aspirasi muktamirin.

“Jika memang muktamirin menghendaki perubahan, misalnya terkait syarat ketua umum, itu kembali kepada peserta muktamar,” kata Arwani. 

Meski demikian, ia memastikan PPP memiliki banyak kader mumpuni untuk memperebutkan kursi ketua umum. 

“Sekali lagi, kita punya kader banyak, baik kader yang selama ini sudah aktif di DPP atau kader yang selama ini sudah ber-KTA PPP itu kita punya,” jelas Arwani. 

Dorongan evaluasi dan penyegaran kepemimpinan PPP 

Rommy menilai kegagalan PPP lolos ke DPR RI pada Pemilu 2024 harus menjadi evaluasi besar. 

Ia menyerukan agar seluruh pengurus DPP melakukan "taubatan nasuhah” dan meminta maaf kepada kader dan simpatisan partai. 

"Ketika saya menyampaikan seruan untuk 'taubatan nasuhah' itu kan ditujukan kepada seluruh jajaran DPP. Kenapa? Karena memang baru kali ini dari 11 kali pemilu yang diikuti; PPP tidak masuk ke Senayan,” kata Rommy.

“Mukernas ini harus menjadi forum evaluasi PPP atas kegagalan pemimpin puncaknya dalam menakhodai partai. Plt Ketum PPP kali ini adalah Plt terlama dalam sejarah partai. Ini sangat tidak sehat,” sambungnya. 

Merespons seruan tersebut, Mardiono menyatakan ia tidak alergi terhadap kritik dan evaluasi. Ia juga menegaskan kegagalan PPP pada Pemilu 2024 adalah tanggung jawab bersama. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved