Mata Pelajaran Sejarah

Materi Sejarah Kelas 11 SMA Bab 1 Unit A Bagian 2: Muhammad Al-Fatih dan Penguasaan Konstantinopel

Rangkuman materi Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA Bab 1 Unit A Bagian 2 terkait Penguasaan Konstantinopel oleh Turki Utsmani dan Pelayaran Dunia

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Buku Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA
Buku Sejarah Kelas 11 SMA 

TRIBUNJOGJA.COM – Tahukah Tribunners bahwa sebuah peristiwa sejarah yang terjadi di suatu tempat memiliki interkoneksi dengan peristiwa di tempat lain?

Peristiwa besar yang terjadi di Eropa seperti dikuasainya Konstantinopel oleh Turki Utsmani ternyata dapat memengaruhi jalannya roda sejarah dunia termasuk Indonesia. 

Kali ini kita akan belajar materi Sejarah kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka Bab 1 tentang Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia terkhusus Keterkaitan Sejarah antara Situasi Regional dan Global. 

Materi ini dilansir dari buku Sejarah karya Martina Safitry, Indah Wahyu Puji Utami, dan Zein Ilyas. 

Pada materi kali ini, siswa diharapkan mampu menggunakan sumber-sumber sejarah untuk mengevaluasi secara kritis dinamika kehidupan bangsa Indonesia pada masa kolonial dan perlawanan bangsa Indonesia terhadap dominasi asing. 

Buku Sejarah Kelas 11 SMA
Buku Sejarah Kelas 11 SMA (Buku Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA)

Berikut di bawah ini rangkuman materi Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA Bab 1 Unit A Bagian 2

Penguasaan Konstantinopel oleh Turki Utsmani dan Pelayaran Dunia

Selama abad Pertengahan Asia menjadi kawasan termaju dan paling dinamis di dunia, sementara sebagian besar Eropa masih terbelakang. 

Pusat perkembangan ekonomi dan politik dunia pada abad 14 sampai 15 berada di dunia Islam, khususnya Kesultanan Turki Utsmani. 

Tahun 1453 Khalifah Utsmaniyah yang berpusat di Turki berhasil menguasai Konstantinopel yang sebelumnya merupakan wilayah kekuasan Kerajaan Romawi-Byzantium.

Konstantinopel sejak lama memang menjadi rebutan, bukan hanya karena kejayaannya namun karena kota ini merupakan salah satu titik penting untuk menyambungkan jalur perdagangan darat dari benua Eropa dan Asia. 

Sultan Muhammad Al-Fatih, penguasa konstantinopel ketika itu menutup kota pelabuhan Istanbul (nama baru Konstantinopel) bagi para pedagang dari Eropa. 

Hal ini mengakibatkan harga barang-barang dari Timur, terutama rempah-rempah menjadi langka dan sangat mahal.

Rempah-rempah merupakan bahan baku yang berharga di Eropa, mereka menjadikannya sebagai bahan pembuatan obat, parfum, makanan dan yang terpenting adalah untuk mengawetkan makanan. 

Didorong oleh situasi tersebut muncul keinginan orang-orang Eropa untuk mencari rempah-rempah langsung ke negeri asalnya. 

Hal ini merupakan suatu langkah yang sangat berani sekaligus beresiko.

Karena Konstantinopel ditutup akhirnya dengan terpaksa mereka mencoba untuk mencari jalur baru lewat laut.

Orang-orang Eropa akhirnya mulai melakukan berbagai penelitian dan memberanikan diri mereka untuk menjelajahi benua yang sebelumnya masih diliputi dengan kegelapan. 

Baca juga: Rangkuman Materi Geografi Kelas 12 SMA Bab 3 Unit D Bagian 2: Unsur Ketahanan Wilayah

Ludovico di Varthema, mantan serdadu yang berasal dari Kota Bologna, Italia pada akhir tahun 1502 bertekad melakukan penjelajahan untuk mencari kepulauan Rempah.

Ia menuliskan perjalanannya dalam jurnal yang berjudul Itinerario de Ludouico de Varthema Bolognese.

Terkait dengan pengetahuan pelayaran, tercatat dalam sumber-sumber Barat bahwa kemampuan navigasi mualim-mualim Indonesia sangat mumpuni. 

Mualim Ibn Majid yang mengantarkan Vasco da Gama dari Malindi pantai timur Afrika sampai ke Kalikut juga terlihat tidak asing dengan peralatan nautika yang dibawa orang Portugis. 

Portugis adalah negara Eropa yang memulai misi pelayaran pencarian negeri asal rempah-rempah. 

Diogo Cão, atau biasa dieja Cam, navigator dan penjelajah Portugis, adalah orang Eropa pertama yang melakukan pelayaran keluar Eropa (1480- 1484) dan menemukan muara Sungai Kongo (Agustus 1482). 

Di sana ia mendirikan pilar batu untuk menandai kekuasaan Portugis di daerah tersebut.

Pada tahun 1497, Vasco da Gama beserta rombongannya berhasil sampai di India. 

Nama penjelajah Portugis lain yang paling berpengaruh adalah Alfonso de Albuquerque.

Menjabat sebagai seorang panglima perang angkatan laut, ia membawa misi untuk membangun pangkalan-pangkalan militer dengan membawa pasukan perang yang diperkirakan paling besar pada saat itu.

Tujuan dari diciptakannya pangkalan-pangkalan militer ini adalah agar Portugis dapat menguasai perdagangan Asia.

 

Jika disimpulkan, kita dapat melihat bahwa pelayaran dan penjelajahan samudera oleh bangsa Indonesia jauh lebih dahulu dilakukan daripada bangsa Eropa.

Faktanya situasi pelayaran dan perdagangan di Indonesia sudah menjangkau wilayah yang luas. 

Semaraknya aktivitas pelayaran menggerakan perdagangan antar negara yang kemudian justru memotivasi bangsa Eropa untuk dapat menjajah dan menguasai wilayah poros tersebut.

( MG Maryam Andalib )

Baca juga: Rangkuman Materi Geografi Kelas 12 SMA Bab 3 Unit D Bagian 3: Sister City Kota Malang dan Surabaya

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved