Serah Terima Program WASH pada Warga Kalurahan Giricahyo Gunungkidul untuk Pengelolaan Air Bersih
Program ini telah berhasil mengangkat air dari Goa Plawan dengan debit 4 liter per detik,
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - PT Endress+Hauser Indonesia bersama dengan PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) melalui mitra kerjanya, Yayasan Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP), secara resmi melakukan serah terima Program Water Access Sanitation Hygiene (WASH) kepada warga Kalurahan Giricahyo, Kapanewon (kecamatan) Purwosari, Gunungkidul.
Serah terima tersebut digelar di Kantor Kelurahan Giricahyo pada Kamis (21/11/2024).
Kelurahan Giricahyo, yang sebagian besar memiliki struktur tanah berbatuan karst, selama ini termasuk wilayah yang masuk ke dalam kategori kekurangan air selama 32 tahun
Program WASH telah masuk ke Kalurahan Giricahyo pada akhir tahun 2023 dengan melakukan beberapa intervensi, di antaranya adalah revitalisasi infrastruktur sumber air Goa Plawan hingga reservoir utama di atas bukit, serta instalasi Sambungan Rumah (SR).
Total hingga saat ini, sebanyak 223 SR telah terpasang
Program ini telah berhasil mengangkat air dari Goa Plawan dengan debit 4 liter per detik, yang kini sudah dimanfaatkan oleh masyarakat di dua dusun di Giricahyo, yaitu Dusun Gabug dan Dusun Wuni.
Saat ini, pengelolaan air bersih dari Goa Plawan dikelola oleh Kalurahan Giricahyo melalui kelompok Sistem Penyediaan Air Minum Pedesaan (SPAMDes).
Dalam kesempatan tersebut, Lurah Giricahyo, Suparyana, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat terkait perhatiannya terhadap Kalurahan Giricahyo.
"Masyarakat Giricahyo saat ini telah dapat merasakan dampak positif dari bantuan ini, dan semoga Giricahyo semakin melimpah airnya," ujar Suparyana.
Sementara Panewu Purwosari, Baryono Buang Prasetyo, berharap kerja sama yang terjalin antara masyarakat Giricahyo dan berbagai instansi dapat terus dilanjutkan di masa mendatang. Ia juga mengingatkan bahwa tantangan terbesar bukanlah dalam membuat program WASH, melainkan merawat program tersebut agar lestari.
"Jangan sampai program ini berhenti di tengah jalan. Oleh karena itu perlu dibahas bagaimana agar program ini dapat berkelanjutan. Kami akan terus berupaya untuk menyelesaikan masalah air di Kapanewon Purwosari ini sehingga suatu saat nanti, wilayah ini akan terbebas dari kekeringan," ujar Baryono.
Baca juga: Jelang Pilkada 2024, Sebanyak 83 TPS di Gunungkidul Tercatat Berada di Area Blank Spot
Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappeda Gunungkidul, Muhammad Fajar Nugroho, menyatakan rasa syukur atas keberhasilan program yang telah berjalan dengan baik selama setahun ini. Ia menjelaskan bahwa Giricahyo selama ini memang merupakan salah satu wilayah di Gunungkidul yang setiap tahunnya selalu mendapatkan bantuan air bersih.
Dengan adanya Pembangunan jaringan air bersih ini, maka capaian akses air bersih di wilayah tersebut kini mencapai 30 persen.
Artinya, masih ada pekerjaan rumah untuk mencapai target 70 persen akses air bersih di wilayah ini.
“Marilah kita semua menyambut dengan baik bantuan ini, salah satunya dengan merawat sistem ini agar dapat berfungsi dengan optimal. Karena kita tentu tidak ingin capaian air bersih menurun lagi. Untuk mempertahankan capaian ini, maka peran pengelola dan masyarakat adalah sangat penting," kata Fajar.
Warga Tunggak Nongko Gunungkidul Berperan Aktif Jaga Ekosistem Sungai Oya |
![]() |
---|
Komentar Sri Sultan HB X soal Keracunan MBG di Jogja dan Sanksi untuk SPPG Menurut Undang-Undang |
![]() |
---|
Lampaui Target Medali Emas di PORDA XVII DIY 2025, Gunungkidul Siapkan Bonus Atlet Berprestasi |
![]() |
---|
Damkar Gunungkidul Evakuasi Kambing Terperosok ke Sumur Sedalam 20 Meter |
![]() |
---|
Guru, Siswa, dan Pedagang di Gunungkidul Diminta Jadi Agen Tanggap Inflasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.