Begini Kebijakan Para Paslon Bupati-Wakil Bupati Bantul bagi Atlet yang Sudah Harumkan Nama Daerah

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Debat Pilkada Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Bantul Putaran kedua dengan tema penguatan sumber daya manusia Kabupaten Bantul yang berkualitas, berbudaya, dan inklusif menuju Indonesia Emas 2045, digelar di Studio TVRI Yogyakarta, Jumat (8/11/2024) malam.

Dalam kesempatan itu, para kandidat wakil bupati memaparkan kebijakan yang akan diambil di sektor olahraga, terutama terkait dengan penghargaan yang akan diberikan kepada para atlet yang sudah mengharumnya nama Bantul.

Para kandidat calon wakil bupati itu menyampaikan kebijakan yang akan diambil setelah mendapatkan pertanyaan dari moderator terkait dengan jaminan apa yang akan diberikan oleh para paslon Pilkada kepada atlet prestasi, baik difabel maupun non difabel.

Calon Wakil Bupati Bantul nomor urut ketiga, Rony Wijaya Indra Gunawan. Rony mengatakan bahwa atlet yang berprestasi di Kabupaten Bantul sudah semestinya diberikan apresiasi dari pemerintah untuk berkembang lebih lanjut.

"Salah satunya dengan cara, bagaimana bisa menambah mengikuti lapangan kerja yang ada di Kabupaten Bantul. Misalnya peluang seperti PHL dan mungkin peluang-peluang pekerjaan yang ada di Kabupeten Bantul, di Pemda, maupun kita salurkan kita fasilitasi di perusahaan yang terintegrasi dengan Kabupaten Bantul," paparnya.

Dengan begitu, lanjut Rony, atlet tersebut bisa menjadi sejahtera dan akan menambah prestasi maupun semangat ke tingkat nasional.

Kemudian, untuk meningkatkan prestasi olahraga daerah, Rony mengatakan, harus dimulai dari pendidikan dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, maupun sekolah menengah atas di Kabupaten Bantul yang dibarengi dengan kegiatan ekstrakulikuler.

"Sehingga, minat bakat di Kabupaten Bantul mempunyai atlet nasional yang beprestasi. Begitu dari paslon nol tiga," tutur Rony.

Baca juga: Yophie Prabowo Fokus Mengatasi Masalah Pengangguran dan Kemiskinan di Purworejo

Sementara itu, calon wakil bupati Bantul nomor satu, Wahyudi Anggoro Hadi, menyampaikan, bahwa persoalan terkait kesejahteraan atlet merupakan fenomena puncak gunung es dari pembinaan olahraga kita saat ini.

"Jadi merujuk pada sport development index, bahwa urusan terkait dengan atlet atau kehidupan olahraga itu meliputi adanya literasi fisik, ruang terbuka hijau, partisipasi, dan lain sebagainya," paparnya.

Dengan begitu, kata Wahyudi perlu dilakukan perbaikan yang lebih komperhensif. Tidak hanya sekadar pemberian insentif ataupun penghargaan pada atlet berprestasi, tetapi perbaikan di level kebijakan dengan melakukan perubahan regulasi, fasilitasi, insentf, hingga membangun infrastuktur ekonomi dengan menjadikan olahraga sebagai bagian dari industri.

"Serta terkait dengan perbaikan infrastruktur sosial dengan menjadikan olahraga sebagai gaya hidup dengan adanya fasilitasi dari pemerintah daerah," ucap Wahyudi.

Sedangkan, calon wakil bupati Bantul nomor urut dua, Aris Suharyanta, menyampaikan, bahwa pasangan Halim-Aris akan memberikan penghargaan kepada atlet yang berprestasi.

"Jadi, kita akan berusaha untuk memerikan suatu pekerjaan. Pengharagaan bisa dengan pekerjaan kepada atlet baik yang difabel maupun yang non difabel," katanya.

Menurut Aris, selama ini Pemerintah Kabupaten Bantul sudah melaksanakan pemberian penghargaan itu di saat ada Porda di DIY. Dengan begitu, penghargaan itu sudah rutin diberikan lewat Koni Kabupaten Bantul.

"Dan ke depan, Halim-Aris akan tetap me-support baik atlet yang difabel maupun yang non difabel," tutupnya.(nei)