Waspadai Kecurangan, Bawaslu Bantul Libatkan Pemilih Pemula Awasi Pilkada 2024
ada beberapa potensi kecurangan yang harus diwaspadai. Beberapa di antaranya berupa penyalahgunaan kampanye, manipulasi data, dan
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bawaslu Kabupaten Bantul melibatkan pemilih pemula untuk melakukan pengawasan pesta Pilkada 2024. Itu dilakukan untuk menimalisasi potensi kecurangan selama Pilkada 2024 berlangsung.
Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi Bawaslu Bantul, Sri Hartati, mengatakan, selama Pilkada ini ada beberapa potensi kecurangan yang harus diwaspadai. Beberapa di antaranya berupa penyalahgunaan kampanye, manipulasi data, dan lain sebagainya.
"Nah, itu semua perlu kami antisipasi dan diminimalisasi," ucapnya saat melakukan sosialisasi pengawasan pemilih partisipatif peran dan urgensi pelibatan pemilih pemula dalam pengawasan pemilihan 2024, di Ros In Hotel, Rabu (6/11/2024).
Disampaikannya, pemilih pemula merupakan generasi baru yang mempunyai peran penting untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pengawasan penyelenggaraan pemilihan. Maka dari itu, pemilih pemula diharapkan menjadi bagian yang siap menguatkan pesta demokrasi.
"Kita harus menjadikan pemilih pemula lebih sebagai subyek dan bukan sekadar obyek Pilkada. Pemilih pemula harus berperan sebagai pamain, bukan sebagai target permainan, apalagi sekadar penonton di pinggir arena permainan," katanya.
Selain itu, pemilih pemula diharapkan dapat berpatisipasi dan mengajak masyarakat untuk menyuarakan hak pilihnya dalam momen Pilkada 2024. Sebab, kata Hartati, pemilih pemula dan masyarakat yang berhak memilih, tidak boleh golput.
Sementara itu, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Bantul, Dewi Nurhasanah, berharap, dalam setiap pelaksanaan kampanye, para pemilih pemula bisa hadir untuk melakukan pengawasan.
"Dan beberapa waktu lalu, sekitar 30 orang pemilih pemula yang mewakili pemilih pemula lainnya sudah melakukan deklarasi untuk mengawasi Pilkada. Jadi mereka juga sudah melakukan aksi pengawasan partisipatif dari awal tahapan kampanye," tutur dia.
Kemudian, hasil pengawasan itu disampaikan secara berjenjang melalui Panwascam setempat. Dari situ, hasil pengawasan akan dilakukan tindak lanjut atau disampaikan ke jenjang pengawasan kabupaten.
"Contohnya, mereka ada yang sudah melakukan pengawasan siber maupaun pengawasan kegiatan kampanye. Ya pertama, mungkin ini menjadi sarana belajar dalam ruang pengawasan. Tapi, sambil belajar, mereka berpatisipasi aktif mengamankan Pilkada dan kami sangat mengapresiasi hal itu," tandasnya.(nei)
Alasan Proyek JJLS Kelok 18 Penghubung Bantul Gunungkidul Mundur ke 2026 |
![]() |
---|
Target Penyelesaian Proyek JJLS Kelok 23 Bantul - Gunungkidul Mundur Jadi Agustus 2026 |
![]() |
---|
Warga Samas Bantul Rugi Rp6 Juta seusai Dua Handphone dan Uang Raib Dicuri Maling |
![]() |
---|
Dukung Transparansi, Bantul Susun Aplikasi KDMP |
![]() |
---|
Penataan Kawasan Jembatan Pandansimo, Sekda DIY Dorong Sinergi Bantul-Kulon Progo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.