Hasil Pertemuan Prabowo Subianto dengan Petinggi PKS di Kertanegara

Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Al-Jufri memimpin rombongan petinggi PKS menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto

|
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
Presiden terpilih Prabowo Subianto bersama elite PKS di Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta, Jumat (11/10/2024). 

"Dan yang terakhir kita sebagai bangsa besar secara teritorial, secara penduduk, secara kekayaan alam, ya, kita ingin bangsa kita ini jadi leader di kawasan, pemimpin di kawasan dan saya melihat, ya, mampu untuk menjadi pemimpin leader di kawasan ini," ujarnya.

Ia berharap Indonesia bisa ikut terlibat dalam usaha perdamaian dunia, termasuk dengan apa yang terjadi di Palestina.

"Itu sudah ada dalam konstitusi kita, kalau itu terwujud saya yakin juga negeri yang sama-sama kita cintai ini tidak akan dilupakan oleh bangsa Palestina."

"Mereka punya hak untuk meraih kemerdekaan sebagaimana ketika kita merdeka merekalah yang pertama memberikan apresiasi bahkan menerima kemerdekaan bangsa Indonesia," tuturnya.

Sejumlah alasan itulah yang membuat PKS memutuskan untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Prabowo Sudah Pantau Calon Menteri Sejak Lama

Prabowo Subianto mengaku sudah memantau calon yang akan menjadi menterinya sejak lama. 

Penjaringan dilakukan secara tertutup oleh dirinya secara langsung.

"Sebetulnya proses pemantauan itu sudah berjalan lama, kita sudah sering diskusi jadi ada tahap-tahap yang kita tidak di depan media, tapi sudah dilaksanakan," kata Prabowo.

Ia juga mengaku, pimpinan parpol koalisi juga mengirimkan sejumlah nama kadernya untuk menjadi menteri.

Prabowo menganggap, nama-nama yang diajukan itu banyak yang bagus dan kapabel.

"Tentunya kita berkoalisi itu pimpinan-pimpinan partai mengajukan nama-nama kita pelajari."

"Latar belakang dan saya harus akui banyak sekali yang sangat bagus, sangat kapabel dan juga sebagian juga kita sudah pantau lama," ujarnya.

Lebih lanjut, Prabowo menyebut, nama menteri yang dibidiknya mayoritas adalah mantan menteri Jokowi. Pasalnya, nama-nama itu banyak yang dianggap profesional.

"Saya sudah jadi bagian Kabinet Indonesia Maju dan saya sudah bekerja sama dengan beberapa menteri. Dan memang menteri-menteri yang saya lihat banyak yang memang kapabel, banyak yang profesional," katanya. (*)

 

 
 
 


 
     
 


 
 


 
     
 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved