PT TWC dan AP Yogya Gulirkan InJourney Hospitality House, Sasar Pelaku Wisata di DPSP Borobudur

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko dan Angkasa Pura I (AP) Bandara Internasional Yogya menghadirkan InJourney Hospitality House (IHH).

Upaya kolaboratif guna memperkuat ekosistem pariwisata berkualitas dan berkelanjutan itu digelar untuk menanamkan budaya keramahtamahan khas Indonesia yang dipadukan dengan nilai-nilai lokal.

Sekaligus, menekankan pentingnya pelayanan prima dalam mendukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.

Corporate Secretary Group Head PT TWC, Ryan Sakti, mengatakan, hingga kini pihaknya telah menggulirkan tiga pelatihan IHH, dengan total 240 peserta di Purworejo, Jawa Tengah.

Terbaru, sebanyak 120 peserta dari anggota Desa Wisata Sejahtera (Deswita), yang mewakili 10 desa di Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, turut berpartisipasi dalam program pelatihan selama tiga hari ini. 

Dijelaskan, IHH memberikan bekal materi dan praktik, terkait mindset hospitality, mencakup cara komunikasi yang efektif, sikap profesional, serta kebiasaan rapi dan bersih, guna membangun sikap mental yang positif.

Baca juga: Bos BCA Berbagi Ilmu dengan Mahasiswa UAJY

Konektivitas kawasan segitiga emas MangKuPurwo (Magelang–Kulon Progo–Purworejo) pun diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan signifikan dalam sektor ekonomi pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah tersebut.

"Pelatihan ini merupakan salah satu langkah strategis PT TWC dalam meningkatkan kualitas pelayanan di destinasi wisata, khususnya mendukung DPSP Borobudur dan keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta," jelasnya, Kamis (26/9/2024).

Stakeholder Relation Department Head Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta, Ike Yutiane, menuturkan, bahwa kegiatan ini membuka ruang kesempatan bagi peserta, untuk meningkatkan kompetensi dan potensi diri.

Menurutnya, InJourney Hospitality House pun tidak hanya menitikberatkan pada pembentukan pelayanan prima di destinasi wisata.

"Tetapi, juga mendorong terjalinnya komunikasi intens antar pelaku wisata, yang diharapkan mampu menciptakan ekosistem pariwisata yang optimal," ujarnya. (aka)