Markas Damkar Godean Dirampok

Titik Terang Perampokan di Markas Damkar Godean, Polisi : Satu Pelaku Ditangkap

Peristiwa perampokan disertai penganiyaan yang terjadi Markas Damkar Sleman yang berada di wilayah Godean akhirnya menemui titik terang.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin
Kantor Damkar Sleman yang berada di wilayah Godean terlihat sepi pasca insiden perampokan yang terjadi Jumat (13/9/2024) dinihari. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Peristiwa perampokan disertai penganiyaan yang terjadi Markas Damkar Sleman yang berada di wilayah Godean akhirnya menemui titik terang.

Pihak Kepolisian berhasil mengamankan satu orang terduga pelaku. 

"Sudah ada titik terang, kami dibantu oleh Direktorat Kriminal Umum Polda DIY, saat ini sudah ada yang diamankan. Namun masih akan kami kembangkan," kata Kapolresta Sleman , Kombes Pol Yuswanto Ardi, Jumat (20/9/2024). 

Kasus perampokan disertai penganiayaan yang terjadi di markas Damkar Godean ini terjadi pada Jumat (13/9) dinihari. Kronologinya seperti telah direncanakan.

Bermula ketika dinihari itu ada 4 petugas sedang piket jaga di markas Damkar Godean di Senuko, Kalurahan Sidoagung.

Sekira pukul 02.35 WIB, petugas mendapat laporan dari call center damkar Induk Sleman terkait laporan ular masuk ke rumah warga di daerah Jomboran, Sendangagung, Minggir. 

Tiga petugas piket di markas damkar Godean diberangkatkan mendatangi laporan kedaruratan itu.

Sedangkan markas hanya dijaga seorang diri oleh korban, Triyono, yang merupakan komandan regu piket.

Hanya berselang sekira lima menit, setelah tiga petugas berangkat, markas damkar tiba-tiba disatroni, diduga oleh 6 orang tak dikenal.

Para pelaku melakukan pengancaman menggunakan senjata tajam (sajam) jenis celurit. Bahkan kesaksian rekan Triyono, korban sempat ditodong senjata api. 

Dinihari itu, Triyono diduga disekap, mulutnya dilakban, dipukuli hingga memar dan barang berharganya dirampas. Belakangan, laporan kedaruratan ular kobra masuk rumah di Jomboran, Sendangagung, Minggir ternyata fiktif. Pelapor, yang mengatasnamakan bernama Ria, nomornya tidak bisa dihubungi. 

Kombes Ardi tidak menampik jika perampokan itu dilakukan oleh komplotan.

Terduga pelaku pertama berhasil ditangkap pada Senin (16/9) dan terduga pelaku lainnya masih dalam pengembangan. 

Disinggung mengenai motifnya, Ia mengaku belum bisa menyampaikan, karena masih didalami. Apalagi penyidikan dilakukan oleh Polda DIY. 

"Untuk motif masih kami dalami, karena Penyidikan dilakukan oleh Direktorat Krimum Polda DIY," ujar dia.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved