Sejumlah Depo Sampah di Kota Yogya Kembali Penuh, Ini Respons Pemkot 

Sejumlah depo sampah atau tempat pembuangan sementara di Kota Yogyakarta kembali dipenuhi tumpukan limbah.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
Tumpukan sampah di depo di sebelah barat Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Jumat (20/9/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejumlah depo sampah atau tempat pembuangan sementara di Kota Yogyakarta kembali dipenuhi tumpukan limbah.

Berdasarkan pantauan Tribun Joga, Jumat (20/9/2024), salah satu yang terlihat penuh sesak adalah depo di sebelah barat Stadion Mandala Krida.

Gunungan sampah pun tampak sudah menyentuh pagar depan, yang ditutup rapat dengan bentangan terpal berwarna biru.

Lalu depo di kawasan Lempuyangan juga terlihat tidak sanggup lagi menerima alokasi limbah, karena sudah terlampau padat.

Menyikapi fenomena tersebut, Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, mengatakan, bahwa produksi limbah di Kota Yogya masih menyentuh 200 ton per hari.

Sementara, unit-unit pengolahan sampah di wilayahnya belum mampu menyelesaikan total produksi sampah harian tersebut.

"Memang kami punya tempat untuk pengelolaan sampah. Hanya saja, sekarang itu belum optimal operasionalnya. Jadi, belum bisa menyelesaikan 200 ton. Sehingga, masih ada sisa di depo," katanya.

Baca juga: Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan di Kota Yogya Didorong Ikut Kampanyekan Budaya Pengelolaan Sampah

Meski demikian, Sugeng menegaskan, Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus berupaya meminimalisir tumpukan di depo.

Misalnya, beberapa waktu lalu, depo di sebelah selatan Gedung RRI Yogya, yang tumpukannya sampai meluber ke jalanan, berhasil dibersihkan.

"Yang pasti, kami sudah membuktikan, bisa mengosongkan depo. Meski, pada dasarnya depo itu memang transit poin," ungkapnya.

"Karena transit poin, ya wajar kalau ada sampahnya. Ketika depo tidak boleh untuk membuang, sampahnya malah pindah ke jalan," urai Sugeng.

Lebih lanjut, ia pun menyampaikan, empat tempat pengolahan sampah di Nitikan, Karangmiri, Kranon dan Piyungan terus disempurnakan.

Dirinya meyakini, ketika tidak muncul penolakan dari kalangan masyarakat, unit-unit tersebut dalam waktu dekat bisa dimaksimalkan kuota pengolahannya.

"Kalau proses pengolahannya berjalan lancar, tidak ada kendala, nanti (produksi sampah harian) bisa diselesaikan di empat titik itu," ucapnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved