Pilkada Sleman 2024

Pilkada 2024, 4 Kecamatan di Sleman Dipetakan Rawan

Ada empat Kapanewon di Kabupaten Sleman dikategorikan rawan karena sebagian wilayahnya masuk kawasan rawan bencana.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat (P2H), Bawaslu Sleman, Raden Yuwan Sikra 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah mengidentifikasi sejumlah kerawanan menjelang pelaksanaan Pilkada 2024 di Kabupaten Sleman .

Ada empat Kapanewon di Kabupaten Sleman dikategorikan rawan karena sebagian wilayahnya masuk kawasan rawan bencana.

Langkah antisipasi dibutuhkan untuk memastikan penyelenggaraan pesta demokrasi tetap berjalan dengan aman. 

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat (P2H), Bawaslu Sleman, Raden Yuwan Sikra mengatakan ada empat Kapanewon di Sleman yang masuk kawasan rawan bencana, sehingga dianggap rawan dalam pemilihan Bupati - Wakil Bupati 2024 di Sleman .

Keempat Kapanewon tersebut yaitu Turi, Pakem dan Cangkringan. 

Hal ini karena sebagian wilayahnya berada dekat dengan puncak gunung Merapi.

Selain berpotensi terdampak erupsi jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanis juga rawan blankspot atau lemah sinyal. 

"TPS kemarin yang teridentifikasi paling dekat dengan puncak gunung Merapi ada di Tritis. Itu yang tertinggi. Di Tritis itu (jaraknya) sekitar 7 kilometer dari puncak Merapi," kata Yuwan, di sela rapat koordinasi pengawasan partisipasi dan launching pemetaan Kerawanan Pilkada Sleman , Rabu (18/9/2024) 

Menurut dia, pada pemilu lalu tempat pemungutan suara di seputar lereng gunung Merapi masih tetap terlaksana karena kondisinya baik-baik saja.

Tidak ada erupsi gunung Merapi.

Namun, pihaknya menekankan perlu ada langkah antisipasi seandainya ketika sedang melaksanakan  pemungutan suara tiba-tiba terjadi erupsi gunung Merapi.

Yaitu dengan memindahkan tempat pemungutan suara ke area aman yang berada di bawahnya. 

Sedangkan terkait blankspot yang berpotensi menyulitkan akses ke sirekap, kata dia sudah ada penyelesaian dengan menggunakan WiFi di seputar wilayah tersebut.

Selain di lereng Merapi, satu Kapanewon yang masuk kategori rawan bencana adalah Prambanan, karena sebagian wilayahnya rawan longsor.

Mitigasi bencana menurut dia harus dilakukan untuk memastikan TPS berada di tempat yang aman. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved