Kontroversi Chattra Candi Borobudur
Batal Dipasang di Puncak Borobudur, Chattra van Erp Takkan Disusun Lagi
Chattra van Erp yang semula ditempatkan di halaman MCB Borobudur, dan sudah dibongkar serta diurai, tidak akan direkonstruksi lagi.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Arkeolog senior dan purna bakti FIB UGM, Dr Daud Aris Tanudirjo dalam wawancara khusus dengan Tribun mengingatkan perlunya kehati-hatian tentang chattra Borobudur.
Sebab, perbedaaan pendapat sudah berlangsung lama dan para ahli Sejarah serta arkeolog sudah sampai pada kesimpulan stupa Borobudur tidak berchattra.
Chattra versi rekonstruksi Theodore van Erp juga mengandung keraguan menyangkut otentisitas atau keaslian ornament itu di stupa induk Borobudur.

Daud Tanudirjo pada Sabtu 7 September 2024 mengaku diundang dalam diskusi bersama tim BRIN dan Bimas Budha Kemenag RI di Hotel Artos Magelang.
Pada pertemuan itu Daud Tanudirjo dan Marsis Sutopo dari Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) sepakat merekomendasikan agar pemasangan chattra ditunda untuk dikaji lagi.
“Kami memang menyarankan untuk ditunda,” kata Daud Tanudirjo. Namun ia mengaku belum tahu bagaimana kelanjutan masalahnya sesudah pertemuan itu.
Pada Selasa (3/9/2024) hingga Kamis (5/9/2024), seperti disaksikan Tribun di lapangan, persiapan teknis pengukuran, pendokumentasian, dan persiapan bongkar telah dilakukan di MCB Borobudur.
Pertemuan sejumlah pihak juga digelar di sebuah hotel di Magelang, termasuk menghadirkan Pak Werdi, pensiunan Balai Konservasi Borobudur.
Pak Werdi ini menjadi satu-satunya orang yang tersisa yang memahami dan sekaligus pernah merekonstruksi chattra Borobudur sejak tahun 1995.
Dalam beberapa hari terakhir, Pak Werdi secara khusus dimintai bantuan untuk membongkar dan memasang kembali chattra itu.
Pendekatan intensif kabarnya dilakukan pihak ketiga, atau kontraktor yang mendapat tugas untuk proyek pemasangan chattra ini.
Ahli pencari dan penyusun batu Candi Borobudur yang pensiun sejak 2010 ini merasa dirinya di posisi sangat sulit.
Ia yang pernah jadi anak buah Prof Dr Soekmono saat pemugaran Borobudur sejak 1973 mengamini pendapat pakar sejarah klasik itu.
Menurutnya mengutip pendapat Prof Dr Soekmono, stupa induk Borobudur tidak memiliki chattra, meskipun ada relief di candi ini yang memperlihatkan bentuk chattra.
Arkeolog dan ahli sejarah Dr Daud Aris Tanudirjo mengingatkan para pihak mengenai sikap dan pendapat para ahli yang hingga hari ini belum ada kata putus tentang chattra Borobudur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.