Kata Sosiolog UWM Yogyakarta Terkait Perkelahian Pelajar yang Tewaskan Satu Remaja di Seyegan

Tawuran antarremaja masih akan ada selama remaja itu ingin saling mendominasi dan menjaga eksistensi.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
Ilustrasi 

“Norma susila yang disampaikan ustad, guru, orangtua, publik figur seperti layaknya angin berlalu dari kanan ke kiri atau sebaliknya,” jelas dia.

Namun kemudian, pendekatan represif hanya menghasilkan kekerasan baru yang lebih ganas dan fatal karena mereka berpikir masa kebebasannya sebagai remaja direnggut

“Kita hanya bisa minimalisasi dengan pendekatan personal di lingkungan kecil seperti keluarga, guru, ketika melihat gejala perilaku anomali,” ucapnya.

“Metodenya disesuaikan dengan dinamika persoalan dan situasi lapangan yang dihadapi para remaja yang potensial bermasalah dan memiliki kecenderungan menerapkan kekerasan,” tukasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved