Kata Sosiolog UWM Yogyakarta Terkait Perkelahian Pelajar yang Tewaskan Satu Remaja di Seyegan
Tawuran antarremaja masih akan ada selama remaja itu ingin saling mendominasi dan menjaga eksistensi.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
“Norma susila yang disampaikan ustad, guru, orangtua, publik figur seperti layaknya angin berlalu dari kanan ke kiri atau sebaliknya,” jelas dia.
Namun kemudian, pendekatan represif hanya menghasilkan kekerasan baru yang lebih ganas dan fatal karena mereka berpikir masa kebebasannya sebagai remaja direnggut
“Kita hanya bisa minimalisasi dengan pendekatan personal di lingkungan kecil seperti keluarga, guru, ketika melihat gejala perilaku anomali,” ucapnya.
“Metodenya disesuaikan dengan dinamika persoalan dan situasi lapangan yang dihadapi para remaja yang potensial bermasalah dan memiliki kecenderungan menerapkan kekerasan,” tukasnya. (*)
Berita Terkait
Baca Juga
Gugatan kepada Rektor UGM Soal Ijazah Jokowi Gugur di PN Sleman, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Polda Jateng Bongkar Sindikat Pembuat Uang Palsu Asal Sleman, Lolos Pengecekan Money Detector |
![]() |
---|
Riko Simanjuntak Petakan Lawan PSS Sleman di Championship, Singgung Persela, Barito hingga Persipura |
![]() |
---|
Update Sidang Gugatan Ijazah Jokowi di PN Sleman, Majelis Hakim Terima Eksepsi Tergugat |
![]() |
---|
Pemuda Terpergok Warga Curi Uang Kotak Infak Musala di Tempel Sleman, Kini Diamankan Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.