Kunjungan Paus Fransiskus

PROFIL Paus Fransiskus yang Datang ke Indonesia, Paus Pertama yang Bukan Berasal dari Eropa

Paus Fransiskus akan segera menginjakkan kakinya di tanah Indonesia, membawa pesan damai dan harapan bagi jutaan umat Katolik dan masyarakat luas

Instagram @fransiscus
Paus Fransiskus 

TRIBUNJOGJA.COM - Paus Fransiskus akan segera menginjakkan kakinya di tanah Indonesia, membawa pesan damai dan harapan bagi jutaan umat Katolik dan masyarakat luas. 

Kedatangannya yang dinanti-nantikan ini bukan hanya menjadi momen bersejarah, tetapi juga kesempatan emas bagi bangsa ini untuk menunjukkan keragaman dan toleransi yang menjadi identitas Indonesia.

Mari kita mengenal Paus Fransiskus terlebih dahulu.

1. Paus pertama yang berasal dari non-Eropa

Paus Fransiskus menyampaikan Urbi et Orbi, tradisi Pesan Natal dari balkon Basilika, Santo Petrus, Vatikan, pada 25 Desember 2019.
Paus Fransiskus menyampaikan Urbi et Orbi, tradisi Pesan Natal dari balkon Basilika, Santo Petrus, Vatikan, pada 25 Desember 2019. (IST/REUTERS/YARA NARDI)

Paus Fransiskus memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio. Ia merupakan orang Argentina keturunan Italia.

Artinya, dia menjadi Paus non-Eropa pertama dan orang dari belahan bumi selatan pertama sejak Paus Gregorius III dari Suriah wafat pada tahun 741.

Paus Fransiskus lahir pada 17 Desember 1936. Dia merupakan Paus Gereja Katolik ke-266 yang terpilih pada hari kedua Konklaf Kepausan 2013 pada 13 Maret 2013.

Sebelum diangkat menjadi Paus, ia merupakan Uskup Agung Buenos Aires, Argentina sejak tahun 1998. Ia diangkat sebagai Kardinal pada tahun 2001 oleh Paus Yohanes Paulus II.

2. Terpanggil menjadi imam

Paus Fransiskus berkenan menandatangani kertas yang bertuliskan Pace Per Il Popolo Indonesiano – La Mia Benedizione, Papa Francesco yang dibawa AM Putut Prabantoro
Paus Fransiskus berkenan menandatangani kertas yang bertuliskan Pace Per Il Popolo Indonesiano – La Mia Benedizione, Papa Francesco yang dibawa AM Putut Prabantoro (Istimewa)

Paus Fransiskus muda pernah menderita pneumonia yang mengancam jiwa, juga tiga kista di usia 21 tahun.

Sebagian paru-parunya dipotong, tidak lama kemudian. Ia lantas menemukan panggilan untuk menjadi imam ketika dia sedang dalam perjalanan untuk merayakan Hari Musim Semi.

Dia melewati sebuah gereja untuk mengaku dosa yang diilhami oleh seorang pastor.

Bergoglio belajar di seminari keuskupan agung, Seminari Inmaculada Concepción, di Villa Devoto, Buenos Aires, dan, setelah tiga tahun, masuk Serikat Yesus sebagai novis pada 11 Maret 1958.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengikuti Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK?

Bergoglio mengatakan bahwa, sebagai seorang seminaris muda, dia menyukai seorang gadis yang dia temui dan sempat ragu untuk melanjutkan karir religiusnya.

Sebagai seorang novis Yesuit, dia mempelajari ilmu humaniora di Santiago, Chile.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved