Kunjungan Paus Fransiskus

PROFIL Paus Fransiskus yang Datang ke Indonesia, Paus Pertama yang Bukan Berasal dari Eropa

Paus Fransiskus akan segera menginjakkan kakinya di tanah Indonesia, membawa pesan damai dan harapan bagi jutaan umat Katolik dan masyarakat luas

Instagram @fransiscus
Paus Fransiskus 

Setelah masa novisiatnya di Serikat Yesus, Bergoglio secara resmi menjadi Yesuit pada tanggal 12 Maret 1960, ketika ia mengikrarkan kaul awal, kaul kekal kemiskinan, kesucian dan ketaatan seorang anggota ordo.

3. Pemilihan nama Fransiskus

Paus Fransiskus saat memimpin Misa Natal di Basilica Santo Petrus, Vatikan, Minggu (24/12/2017) malam waktu setempat. (AFP PHOTO/ANDREAS SOLARO)
Paus Fransiskus saat memimpin Misa Natal di Basilica Santo Petrus, Vatikan, Minggu (24/12/2017) malam waktu setempat. (AFP PHOTO/ANDREAS SOLARO) (AFP via Kompas.com)

Pada audiensi pertamanya pada 16 Maret 2013, Paus Fransiskus mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah memilih nama itu untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi, dan melakukannya karena dia sangat memperhatikan kesejahteraan orang miskin.

Dia menjelaskan bahwa, ketika menjadi jelas selama pemungutan suara konklaf bahwa dia akan terpilih sebagai uskup Roma yang baru, Kardinal Cláudio Hummes dari Brasil telah memeluknya dan berbisik, "Jangan lupakan orang miskin", yang membuat Bergoglio memikirkan latar belakang Santo Fransiskus dari Assisi.

Bergoglio sebelumnya mengungkapkan kekagumannya pada Santo Fransiskus dari Assisi, dengan menjelaskan bahwa: "Dia membawa ke dalam agama Kristen sebuah gagasan tentang kemiskinan melawan kemewahan, kesombongan, kesombongan kekuatan sipil dan gerejawi saat itu. Dia mengubah sejarah.”

Ini adalah pertama kalinya seorang Paus memilih nama Fransiskus. 

Baca juga: DERETAN Paus yang Pernah Kunjungi Indonesia, Paus Yohanes Paulus II Sempat ke Yogyakarta

Pada hari pemilihannya, Vatikan mengklarifikasi bahwa nama resmi kepausannya adalah "Fransiskus", bukan "Fransiskus I", yaitu tidak ada nomor regnal yang digunakan untuknya. 

Seorang juru bicara Vatikan mengatakan bahwa namanya akan menjadi Fransiskus I jika dan ketika ada Fransiskus II.

Ini adalah pertama kalinya sejak kepausan Lando tahun 913–914 seorang Paus yang melayani memegang nama yang tidak digunakan oleh pendahulunya.

4. Hapuskan hukuman mati

Paus Fransiskus memimpin Misa Kudus Pemberkatan Minyak Krisma, Minyak Katekumen dan Minyak Orang Sakit sekaligus pembaharuan janji imamat para Imam di Basilika Santo Petrus Vatikan, Kamis pagi waktu setempat (28/3/2024). Foto: vaticannews.va
Paus Fransiskus memimpin Misa Kudus Pemberkatan Minyak Krisma, Minyak Katekumen dan Minyak Orang Sakit sekaligus pembaharuan janji imamat para Imam di Basilika Santo Petrus Vatikan, Kamis pagi waktu setempat (28/3/2024). Foto: vaticannews.va (Istimewa/aticannews.va)

Salah satu komitmen Paus Fransiskus yang cukup tenar di kalangan awam adalah menghapuskan hukuman mati di seluruh dunia dalam keadaan apapun.

Pada tahun 2018, Paus Fransiskus merevisi Katekismus Gereja Katolik untuk membaca bahwa dalam terang Injil hukuman mati tidak dapat diterima karena merupakan serangan terhadap martabat dan martabat seseorang dan bahwa Gereja Katolik bekerja dengan tekad untuk penghapusannya di seluruh dunia.

Dalam ensiklik Fratelli tutti tahun 2020, Paus Fransiskus mengulangi bahwa hukuman mati tidak dapat diterima dan bahwa tidak ada langkah mundur dari posisi ini.

Pada 9 Januari 2022, Paus Fransiskus menyatakan dalam pidato tahunannya kepada para duta besar Vatikan: “Hukuman mati tidak dapat diterapkan untuk keadilan negara yang diakui, karena hukuman itu tidak menimbulkan efek jera atau memberikan keadilan kepada para korban, tetapi hanya mengobarkan rasa haus akan balas dendam”.

 

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved