Kunjungan Paus Fransiskus

Paus Fransiskus Menuju Patung Maria Bunda Segala Suku Lalu Berdoa, Begini Cerita di Balik Itu

Ada momen yang boleh jadi lepas dari perhatian umat yang hadir di Misa Suci Agung bersama Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno (GBK).

Editor: ribut raharjo
Istimewa
Sebelum di GBK, Jakarta, Paus Fransiskus pernah melihat pada dua tahun yang lalu.  Ia menerima dua cinderamata bertema Maria Bunda Segala Suku. Yakni berupa lukisan dan patung kayu. 

TRIBUNJOGJA.COM - Ada momen yang boleh jadi lepas dari perhatian umat yang hadir di Misa Suci Agung bersama Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (5/9/2024) lalu.

Momen tersebut terjadi segera setelah misa berakhir. Sebelum meninggalkan altar, Paus Fransiskus tampak menuju ke patung Bunda Maria, yang sangat populer di Keuskupan Agung Jakarta. 

Patung itu bernama Maria Bunda Segala Suku (MBSS). Paus kemudian berdoa sejenak dan mengakhirinya dengan memegang bagian bawah Patung Maria setinggi 180cm. 

Bagaimana cerita di balik itu ?

Tidak diketahui persis apa doa yang didaraskan oleh Bapa Suci. Namun, yang diketahui pasti adalah Paus Fransiskus tidak asing dengan patung Maria Bunda Segala Suku tersebut. 

Setidaknya sebelum di GBK, Jakarta, Paus Fransiskus pernah melihat pada dua tahun yang lalu.  Ia menerima dua cinderamata bertema Maria Bunda Segala Suku. Yakni berupa lukisan dan patung kayu.  Paus Fransiskus menerima dua hadiah itu di Vatikan.

Lukisan dan Patung Maria Bunda Segala Suku yang merupakan hadiah istimewa dari Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Kardinal Suharyo tersebut diserahkan oleh rombongan Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) kepada Paus Fransiskus saat audiensi umum di Basilica St Petrus, Vatikan, Rabu (16/11/2022) lalu. 

Pada waktu itu, patung Maria Bunda Segala Suku dibawa dan diserahkan oleh Mercy Tirayoh (KompasTV) dan Rosmeri Sihombing (Media Indonesia). Sementara lukisan Maria Bunda Segala Suku diserahkan oleh Gora Kunjana (Benang.id) dan Willy Masaharu (Indotren). 

Selain lukisan dan patung kayu Maria Bunda Segala Suku, PWKI juga menyampaikan kado khusus lainnya kepada Paus Fransiskus, berupa Gunungan Wayang Kulit dari Sri Sultan Hamengkubuwono X, Kain Batik Ceplok Mangkara Latar Kawung dari GKBRAy Adipati Paku Alam X, dan Buku Karya Rm Sandro Peccati SX – misionaris Italia yang telah 60 tahun berkarya di Indonesia.

Kunjungan resmi PWKI ke Vatikan tahun 2022 tersebut dalam rangka mempromosikan perdamaian dunia yang merupakan amanat Pembukaan UUD 1945 dan Dokumen Abu Dhabi tentang Human Fraternity for World Peace and Living Together – Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama. 

Dokumen tersebut ditandatangani Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Syekh Ahmed El Sayyeb di Abu Dhabi pada Februari 2019. 

Delegasi PWKI dipimpin oleh Mayong Suryolaksono sebagai Ketua Delegasi dan didampingi AM Putut Prabantoro, Penasihat sekaligus Pendiri PWKI.

Rm Markus Solo Kewuta SVD yang hadir sebagai penerjemah dan Liaison Officer kala itu, menjelaskan bahwa Paus Fransiskus sangat berbahagia dengan hadiah yang dipersembahkan. 

Selain karena merupakan hadiah istimewa, hadiah-hadiah tersebut sangat khusus sifatnya karena terkait dengan tokoh pemberi hadiah. Masing-masing hadiah yang diberikan kepada Paus Fransiskus dijelaskan secara fisik dan filosofis oleh Rm Markus Solo SVD, satu-satunya pejabat Vatikan yang berasal dari Indonesia. 

Pimpinan tertinggi Gereja Katolik Sedunia itu juga mendapat penjelasan dari mana hadiah tersebut berasal dan pemberinya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved