Pemkot Yogyakarta Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Mpox, Perkuat Pengawasan di Tingkat Puskesmas
Dinas Kesehatan Kota Yogya menginstruksikan kepada seluruh jajarannnya untuk segera melaporkan jika ada temuan pasien dengan gajala mirip Mpox.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Menurut dia, penyakit Mpox ini dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung sekitar 2-4 minggu.
Tapi, dapat berkembang menjadi berat hingga kematian.
Dia mengatakan, gejala-gejala Mpox berupa demam, sakit kepala, sakit otot, nyeri bagian belakang tubuh, lemah tidak bertenaga dan bengkak kelenjar getah bening.
Gejala khas Mpox adalah munculnya ruam pada wajah kemudian seluruh tubuh.
Menurut dia, kewaspadaan kasus Mpox di Kota Yogyakarta perlu ditingkatkan, mengingat frekuensi kunjungan dan mobilitas dari luar negeri yang tinggi dan adanya dugaan perubahan pola penularan melalui kontak atau interaksi langsung sebagaimana kasus di Negara Kongo pada tahun 2024.
“Kami mengimbau kepada warga Kota Yogyakarta yang pulang dari perjalanan ke negara endemis atau berinteraksi dengan komunitas berisiko dan merasakan gejala klinis seperti Mpox untuk segera ke puskesmas,” tambah Lana. (*)
Leptospirosis Tewaskan 7 Orang di Kota Yogyakarta, Penerapan Status KLB Diputuskan Sore Ini |
![]() |
---|
Kebut Penurunan Angka Stunting, Pemkot Yogya Optimalkan Peran TPPS |
![]() |
---|
Penularan Gondongan di Kota Yogyakarta Naik Pesat, Mayoritas Serang Anak SD |
![]() |
---|
Masa Pancaroba, Kasus ISPA di Kota Yogyakarta Meningkat |
![]() |
---|
Soal Mpox, Dinkes DIY Minta Warga Bergejala Segera Periksa: Jangan Minum Obat Tanpa Resep Dokter |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.