Prosesi Adat Brobosan Awali Pelepasan Jenazah Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII
Tradisi ini dilakukan dengan cara seluruh anggota keluarga berjalan di bawah keranda jenazah.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Ringkasan Berita:
- Jenazah Raja Keraton Solo, Pakubuwono XIII, dilepas melalui prosesi adat keraton dimulai pukul 08.00 WIB dengan tradisi brobosan dan pengantaran menggunakan kereta jenazah yang ditarik delapan kuda.
- Iring-iringan melewati jalur selatan Keraton Solo menuju Imogiri, melambangkan perjalanan dari dunia menuju Sang Khalik.
- Liang lahat di Makam Raja-raja Imogiri telah disiapkan, berdampingan dengan makam Pakubuwono XII.
TRIBUNJOGJA.COM, SOLO - Pelepasan jenazah Raja Keraton Solo, Pakubuwono XIII ke tempat peristirahatan terakhirnya di Pemakaman Raja-raja Mataram di Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan dilaksanakan melalui prosesi adat keraton.
Proses pelepasan jenazah dimulai sejak pukul 08.00 WIB dengan diawali tradisi brobosan.
Tradisi ini dilakukan dengan cara seluruh anggota keluarga berjalan di bawah keranda jenazah.
Setelah itu, prosesi dilanjutkan dengan membawa jenazah ke Bangsal Mangangan.
Di bangsal ini, peti jenazah selanjutnya dinaikan ke atas kereta jenazah yang nantinya akan ditarik oleh delapan ekor kuda dengan kusir Pangarso Dalem KP Setyanto Nagoro.
Kereta yang mengangkut jenazah Pakubuwono XIII itu bakal diiringi oleh tiga kereta lain yang membawa perlengkapan upacara.
“Setelah brobosan di selatan tempat persemayaman, peti jenazah akan dipindahkan ke Magangan, lalu ke kereta jenazah bersama iring-iringan tiga kereta lainnya, termasuk prajurit dan kelengkapan upacara,” ujar Kerabat Keraton, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Eddy Wirabhumi dikutip dari Tribun Solo.
Eddy mengungkapkan, dari Bangsal Manganan, kereta yang membawa jenazah Pakubuwono XIII kemudian akan berjalan ke arah selatan Keraton Solo untuk menuju Alun-alun Selatan Solo.
Dia mengatakan alasan memilih jalur belakang Keraton Solo ketimbang depan karena hal tersebut memiliki makna yakni simbol kehidupan setelah kematian.
“Alun-alun ini konsepnya awang-uwung. Masuk ke alam sana. Makanya kalau meninggal ke sana. Meletakkan kereta di alun-alun yang kanan kereta jenazah yang kiri kereta wisata. Meninggalkan duniawi menuju sang khalik,” jelasnya.
Baca juga: Jelang Prosesi Pemakaman Sri Susuhunan PB XIII, Masyarakat Mulai Padati Area Makam Raja-Raja Imogiri
Keluar dari Alun-alun Selatan, iring-iringan jenazah akan berjalan ke arah barat menuju ke simpang empat Gading.
Lalu berjalan menuju arah Nonongan dan sampai di Jalan Slamet Riyadi dan berlanjut menuju Loji Gandrung.
Sementara, liang lahat untuk peristirahatan terakhir Pakubuwono XIII di area pemakaman Imogiri, Bantul, DIY sudah siap sejak Selasa (4/11/2025) dini hari.
| Pangarso Dalem KP Setyanto Nagoro jadi Kusir Kereta Jenazah Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII |
|
|---|
| Besok Sri Sultan HB X akan Melayat ke Surakarta |
|
|---|
| Sri Sultan HB X Sampaikan Duka atas Wafatnya PB XIII, Keraton Yogyakarta Tunda Pertunjukan Seni |
|
|---|
| Keraton Yogyakarta Hentikan Pertunjukan Gamelan untuk Hormati Wafatnya Paku Buwono XIII |
|
|---|
| Raja Solo Meninggal Dunia, Sebelum Wafat Pohon Besar di Pesanggrahan Langenharjo Tumbang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.