Kronologi Pengusaha di Batam Diperas Oknum Diduga Anggota TNI dan Polri

Seorang pengusaha di Batam diperas Rp 1 miliar oleh sejumlah pria yang diduga merupakan anggota TNI dan Polri.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
tribunbatam.id/Beres Lumbantobing
KELUAR DARI DENPOM - Pengusaha di Batam, Budianto (baju merah muda) didampingi keluarga dan kuasa hukumnya usai buat laporan keterlibatan anggota TNI dalam kasus pemerasan yang dialaminya ke Denpom I/6 Batam, Senin (3/11/2025) 

 

Ringkasan Berita:
  • Pengusaha Batam, Budianto Jawari, diperas Rp1 miliar oleh tujuh pria diduga oknum TNI-Polri yang mengaku dari BNN saat menggerebek rumahnya dengan tuduhan narkoba.
  • Di bawah todongan senjata, Budianto terpaksa meminjam Rp300 juta untuk diberikan kepada pelaku dan diancam menghapus rekaman CCTV.
  • Kasus dilaporkan ke Denpom dan Propam Polda Kepri; satu perwira polisi berinisial TSH telah diamankan dan tengah diperiksa.
 

 

TRIBUNJOGJA.COM, BATAM - Seorang pengusaha di Batam diperas Rp 1 miliar oleh sejumlah pria yang diduga merupakan anggota TNI dan Polri.

Modus pemerasan yang dilakukan oleh sejumlah pria yang diduga oknum TNI dan Polri itu adalah penggrebekan kasus narkoba.

Di bawah todongan senjata api, pengusaha bernama Budianto Jawari tersebut akhirnya terpaksa meminjam uang senilai Rp 300 juta kepada kakak iparnya untuk memenuhi permintaan para pelaku.

Dua pekan setelah pemerasan itu, Budianto akhirnya memberanikan diri untuk melaporkan kasus yang dialaminya ke Denpom 1/6 Batam dan Propam Polda Kepri.

Propam Polda Kepri sudah menindaklanjuti laporan itu dengan mengamankan seorang perwira.

Dikutip dari Tribun Batam, peristiwa yang membuat Budianto dan istrinya trauma berat itu terjadi pada Kamis (16/10/2025) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Budianto mengaku saat itu dirinya tengah bermain biliard bersama teman-temannya di rumahnya.

Tiba-tiba, sejumlah pria yang mengaku dari BNN melakukan penggrebekan.

Jumlah oknum aparat yang mengaku dari BNN itu tujuh orang dan langsung masuk melakukan penggrebakan.

Budianto mengaku langsung diborgol oleh salah satu pelaku tanpa menunjukan surat tugas.

"Mereka bilang dari BNN. Bilang ada penggerebekan narkoba. Tapi saya tidak tahu apa-apa. Saya hanya bermain biliar dengan teman-teman," ujar Budianto.

Setelah memborgol Budianto, para pelaku kemudian naik tangga menuju ke lantai dua.

Saat itu Budianto meminta supaya para pelaku tidak naik ke lantai dua karena istrinya yang hamil delapan bulan sedang tidur.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved