Pilkada Bantul 2024

Pasangan Halim-Aris Tidak Permasalahkan Kehadiran Untoro-Wahyudi di Pilkada Bantul 2024

Abdul Halim Muslih dan Aris Suharyanta optimis bahwa suara dan dukungan dari kalangan Nahdatul Ulama (NU) tidak pecah.

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jogja/ Neti Istimewa Rukmana
Bakal calon bupati Bantul, Abdul Halim Muslih dan bakal calon wakil bupati Bantul, Aris Suharyanta, bersama sejumlah partai pendukung berjalan bersama-sama untuk daftar pencalonan Pilkada di KPU Kabupaten Bantul, Rabu (28/8/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul , Abdul Halim Muslih dan Aris Suharyanta optimis bahwa suara dan dukungan dari kalangan Nahdatul Ulama (NU) tidak pecah, walau saat ini terdapat paslon Untoro Hariadi-Wahyudi Anggoro.

Sekadar informasi, pasangan Untoro Hariadi-Wahyudi Anggoro maju di pesta Pilkada 2024 dan mendapatkan dukungan suara dari sejumlah kalangan NU di Kabupaten Bantul

Bahkan, salah satu pasangan itu berasal dari kader NU.

"Saya sudah deklarasi, sudah mendaftarkan di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul . Ya apapun kondisi di lapangan, kami siap menerima berbagai fenomena yang muncul," tutur calon bupati Bantul sekaligus Bupati Bantul pertahana, Abdul Halim Muslih, kepada awak media di sela-sela tugasnya, Jumat (30/8/2024).

Di sisi lain, pasangan Halim-Aris tidak mempermasalahkan kehadiran Untoro-Wahyudi untuk turut serta di Pilkada Bantul 2024.

Pasalnya, kata Halim, berdasarkan peraturan yang ada, siapa pun warga negara Indonesia diperbolehkan mencalonkan diri untuk dipilih oleh masyarakat atau masyarakat memilih pasangan calon yang diinginkan.

"Jadi ya wajar saja, biasa saja, dan ini positif. Tidak ada yang perlu dipermasalahkan," ujar Halim.

Sementara itu, saat pendaftaran calon pasangan bupati dan wakil bupati Bantul , Untoro-Wahyudi di kantor KPU Bantul dihadiri oleh sejumlah kalangan termasuk dari kalangan NU.

Bahkan, saat itu, Pengasuh Pondok Pesantren Amumarta, Jejeran, Pleret, Bantul, KH Muhammad Djawis Masruri Nawawi, juga terlihat hadir di pendaftaran paslon Untoro-Wahyudi.

KH Djawis mengatakan bahwa kedatangannya kala itu diundang oleh paslon Untoro-Wahyudi dan diminta bantu mendoakan pasangan tersebut agar bisa diterima di KPU Bantul.

"Saya diundang doa itu mungkin karena pandangan dari pak Untoro itu adalah teman dan saudara jauh. Lalu, kalau pak Wahyudi itu teman saya sejak SMA," jelasnya.

Lalu, seiring berjalannya waktu, KH Djawis mengaku bahwa Wahyudi sudah dianggap menjadi anaknya.

Bahkan Wahyudi pernah membantu KH Djawis melakukan riset selama enam tahun hingga kemudian menjadi Lurah Pandowoharjo.

"Ya berharap, semoga (pasangan Untoro-Wahyudi) menjadi bupati dan wakil bupati Bantul ," tandas dia.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved