3 Paslon Pilkada Bantul Telah Jalani Pemeriksaan Kesehatan

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul 2024 telah melakukan pemeriksaan kesehatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul .

Adapun tiga paslon itu terdiri atas Abdul Halim Muslih-Aris Suharyanta, Joko Purnomo-Rony Wijaya Indra Gunawan, dan Untoro Hariadi-Wahyudi Anggoro.

Ketua KPU Bantul , Joko Santosa, berujar, tiga paslon itu menjalani pemeriksaan pada hari yang berbeda. 

Di mana, pasangan Abdul Halim Muslih-Aris Suharyanta dan Joko Purnomo-Rony Wijaya Indra Gunawan telah melakukan pemeriksaan kesehatan pada Kamis (29/8/2024).

"Lalu, paslon Untoro Hariadi-Wahyudi Anggoro melakukan pemeriksaan kesehatan pada Jumat (30/8/2024)," tuturnya kepada awak media.

Perbedaan jadwal pemeriksaan itu terjadi mengingat rentan waktu pendaftaran paslon yang berbeda.

Di mana, Abdul Halim Muslih-Aris Suharyanta dan Joko Purnomo-Rony Wijaya Indra Gunawan telah melakukan pendaftaran di KPU Bantul sebagai calon bupati dan wakil bupati pada Rabu (28/8/2024).

Sedangkan, pasangan Untoro Hariadi-Wahyudi Anggoro melakukan pendaftaran di KPU Bantul sebagai calon bupati dan wakil bupati pada Kamis (29/8/2024).

"Kemudian, seusai peraturan yang ada. Masing-masing paslon Pilkada Bantul 2024 diharuskan menjalankan pemeriksaan kesehatan sehari setelah pendaftaran di KPU Bantul ," jelasnya.

Hasil pemeriksaan kesehatan itu, nantinya mempengaruhi hasil penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul yang jatuh pada 22 September 2024.

Sementara itu, Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul, Atthobari, mengatakan untuk hasil pemeriksaan kesehatan masing-masing paslon Pilkada Bantul baru keluar pada 2 September 2024.

"Hasilnya akan kemi serahkan ke KPU Bantul pada 2 September 2024," jelasnya.

Adapun pemeriksaan yang dilakukan ada tiga berupa kesehatan jasmani, kesehatan rohani, dan bebas dari Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain sebagainya).

"Masing-masing calon menjalani pemeriksaan itu dengan memakan kurun waktu sekitar delapan jam. Setelah itu hasilnya akan dinyatakan dalam bentuk keterangan mampu atau tidak mampu melaksanakan tes tersebut," jelasnya.( Tribunjogja.com )