Gumregah Merti Uwuh, Pedagang Malioboro Berlomba Kumpulkan Sampah

Hadiah uang pembinaan pun sudah disiapkan untuk pedagang yang mampu mengumpulkan sampah terbanyak, selaras hasil penimbangan.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
Sampah-sampah yang berhasil dikumpulkan pedagang Teras Malioboro 1, dalam kegiatan Gumregah Merti Uwuh, Selasa (20/8/2024) pagi. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tak seperti biasanya, ratusan pedagang kaki lima tampak berkerumun di Kawasan Malioboro, Kota Yogya, Selasa (20/8/2024) pagi.

Tentunya, mereka memadati pedestrian bukan untuk menggulirkan aktivitas jual beli, karena memang sudah dilarang oleh Pemda DIY, maupun Pemkot Yogya.

Berdasarkan pantauan Tribun Jogja, para pedagang berkumpul untuk memunguti sampah berceceran, yang belum sempat terangkut oleh petugas kebersihan Malioboro.

Rupanya, aktivitas tersebut merupakan bagian dari event Gumregah Merti Uwuh Malioboro, yang digelar dalam rangka peringatan HUT ke-79 RI.

Hadiah uang pembinaan pun sudah disiapkan untuk pedagang yang mampu mengumpulkan sampah terbanyak, selaras hasil penimbangan.

Terang saja, para penjual yang sehari-harinya beraktivitas di Teras Malioboro itu, tampak begitu antusias menenteng trash bag besar, sembari memungut sampah di pedestrian.

Kepala UPT Balai Layanan Bisnis dan UMKM DIY, Hellen Phornica, mengatakan kegiatan ini menyasar kawasan di sekitaran Teras Malioboro 1 dari simpang Suryatmatan sampai Titik Nol Kilometer.

Pihaknya pun mengapresiasi antusiasme pedagang, yang sudah menganggap Maliboro sebagai rumah yang harus dijaga bersama-sama.

"Kami berupaya memupuk kesadaran dan kepedulian  pedagang pada Malioboro, khususnya terkait dengan isu persampahan," katanya.

Baca juga: Perlu Hilirisasi Penanganan Sampah untuk Yogyakarta yang Lebih Bersih  

Oleh sebab itu, dalam event tersebut, pihaknya pun menggandeng Paguyuban Bank Sampah Yogyakarta, untuk membantu memberikan edukasi.

Ke depannya, pedagang diharapkan tidak sebatas menghasilkan sampah, tetapi bisa ikut berkontribusi pada pengelolaan sederhana, seperti pemilahan.

"Ketika Malioboro menjadi kawasan yang nyaman dikunjungi, pada akhirnya berpotensi meningkatkan pendapatan pedagang dan menjadi catatan bagi wisatawan yang berkunjung," urainya.

Tidak tanggung-tanggung, total sampah yang berhasil disapu bersih pedagang dalam kegiatan Gumregah Merti Uwuh mencapai 549 kilogram.

Hellen berharap, persatuan dan kekeluargaan para pedagang Teras Malioboro 1 bisa semakin terbangun melalui kegiatan ini.

"Gumregah Merti Uwuh jadi agenda baru, sebagai salah satu event rutin tahunan skala besar, selain rutinitas Selasa Wage, setiap bulan dalam skala yang lebih kecil," tandasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved