Limbah Organik Basah di Kota Yogya Dipilah untuk Pakan Ternak, Ini Respons Penggerobak

penggerobak berharap, Pemkot Yogyakarta benar-benar serius mempersiapkan pihak yang akan memanfaatkan hasil pemilahan itu.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
SAMPAH: Foto dok ilustrasi. Proses penimbangan sampah yang diangkut penggerobak atau transporter di Kelurahan Gunungketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta. 

TRIBUNJOGJA.COM - Program ember gotong royong yang digagas Pemkot Yogyakarta mendapat sambutan positif dari kalangan penggerobak atau transporter

Sebagai informasi, dalam program itu, penggerobak bakal dibekali dua ember berukuran besar yang digunakan untuk menampung sampah organik basah.

Selanjutnya, jenis limbah layaknya sisa dapur atau makanan tersebut, dialokasikan untuk pakan ternak, sehingga tidak ikut diboyong menuju depo sampah.

Kendati demikian, penggerobak berharap, Pemkot Yogyakarta benar-benar serius mempersiapkan pihak yang akan memanfaatkan hasil pemilahan itu.

"Kalau mau diambil dinas, itu kita penempatannya di mana, kemudian berapa hari sekali, itu harus jelas," tandas Ketua Paguyuban Penggrobak Depo Utoroloyo, Tupardi, Rabu (17/9/25).

Ia pun menyebut, gebrakan yang ditempuh Pemkot Yogyakarta ini relatif baik, terutama untuk mengurangi beban depo yang kondisinya sudah kelebihan muatan.

Sehingga, ketika hasilnya bakal dimanfaatkan untuk pakan ternak milik warga masyarakat, pemerintah harus serius memperhatikan aspek kualitasnya.

"Kalau terlalu lama menumpuk, katanya kan untuk pakan ternak, itu juga tidak bagus. Harus rutin setiap hari, standby di depo pada jam pembuangan," terangnya.

"Jadi, harus ada langkah konkret, agar tidak menjadi beban baru bagi penggerobak dan jangan sampai menimbulkan bau busuk juga," tambah Tupardi. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved