Erupsi Gunung Merapi

Gunung Merapi Luncurkan 21 Guguran Lava ke Arah Kali Bebeng 

BPPTKG mencatat Gunung Merapi meluncurkan guguran lava pijar sebanyak 21 kali selama enam jam terakhir mulai pukul 00.00-06.00 WIB

Dok BPPTKG
Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah terpantau mengeluarkan awan panas guguran pada Selasa (18/6/2024) malam 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - BPPTKG mencatat Gunung Merapi meluncurkan guguran lava pijar sebanyak 21 kali selama enam jam terakhir pada Selasa (6/8/2024) mulai pukul 00.00-06.00 WIB.

Guguran lava pijar Gunung Merapi meluncur ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1800 meter.

BPPTKG juga mencatat 31 gempa guguran dengan amplitudo : 3-32 mm, dan durasi : 77.7-186.6 detik. Hybrid/Fase Banyak terjadi 2 kali, amplitudo : 3-8 mm, S-P : 0.3-0.7 detik, dan durasi : 7.1-7.6 detik. 

Menurut pengamatan meteorologi, cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 12.5-17 °C, kelembaban udara 59-91 persen, dan tekanan udara 768.6-918.1 mmHg. 

Sementara menurut pengamatan visual, gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 15 m di atas puncak kawah.

Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau Level III.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di DIY Hari Ini, Selasa 6 Agustus 2024

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi, dan  mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

BPPTKG akan terus memantau aktivitas Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved