Tour De UMKM
Cerita Warga Bantul Ubah Limbah Kayu Jadi Kerajinan, Pasar Ekspor Tembus Jepang, Spanyol
USAHA yang diberinama Rubycraft. Kalurahan Banguntapan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Iwan Al Khasni
Tujuannya tak lain untuk mempertahankan kualitas produk dan harapannya produk tersebut mampu dipakai dalam jangka waktu sangat lama.
Adapun produk yang dia jual pada saat ini mulai dari piring, sendok, sumpit, gelas, telenan, tumbler, hingga tatakan gelas.
Nilai jualnya pun bervariasi mulai dari Rp5 ribu sampai Rp250 ribu per unit.
Ketua Dekranasda Kabupaten Bantul, Emi Masruroh Halim, yang mengetahui itu merasa bangga.
Pasalnya, salah satu pengusaha di Kabupaten Bantul bisa go internasional dengan memberdayakan masyarakat setempat.
"Tentu seperti yang salalu kami harapkan, mereka yang memiliki unit usaha bisa merekrut warga di sekitar tempat usahanya sebagai bagian kontribusi menyejahterkan masyarakat," jelasnya.
Menurut Emi, itu menjadi harapan baru bagi Bumi Projotamansari untuk menginspirasi anak-anak muda dalam berkarya.
Di lain sisi, Emi turut mendukung para pengusaha yang membuat produk dari bahan ramah lingkungan.
Pasalnya, bahan ramah lingkungan dapat mengurangi tekanan sumber daya alam yang terbatas.
"Kami sebagai mitra Pemerintah Kabupaten Bantul, sangat senang juga jika produk lokal bisa tembus ke pasar Internasional. Karena, itu bisa berkontribusi meningkatan pendapatan asli daerah," tandasnya.(Tribunjogja.com/nei)
Dinkop UKM DIY Ajak UMKM Kenalkan Kuliner Lokal dalam ASEAN Sports Day 2024 |
![]() |
---|
Grebeg UMKM DIY 2024 Dukung Pengembangan UMKM DIY |
![]() |
---|
Produk Handmade DIY jadi Daya Tarik Utama Ekspor |
![]() |
---|
Tumbuhkan Produktivitas IKM Gunungkidul, Perajin Batik Diberi Bantuan Peralatan Membatik |
![]() |
---|
Sejumlah Perajin di Gunungkidul dapat Bantuan Alat Produksi Kerajinan Mebel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.