Grebeg UMKM DIY 2024 Dukung Pengembangan UMKM DIY

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Grebeg UMKM DIY 2024. 

Dikolaborasikan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia/ Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI/BBWI), Grebeg UMKM DIY 2024 dilaksanakan pada 7-11 Agustus 2024.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Ibrahim mengatakan DIY memiliki potensi besar di sektor pariwisata, pendidikan, serta kekayaan budaya. Ketiga sektor tersebut merupakan modal dasar yang berharga untuk pengembangan UMKM DIY.

“Keberadaan destinasi wisata, produk budaya dan sejarah, serta banyaknya institusi pendidikan di DIY menjadi sumber daya dukung inovasi dan kreativitas UMKM,” katanya dalam pembukaan Grebeg UMKM DIY 2024 di Pakuwon mall Yogyakarta, Rabu (07/08/2024).

Terdapat 17 subsektor ekonomi kreatif UMKM di DIY, utamanya fesyen, kerajinan, dan kuliner. Ketiganya mendominasi 70-80 persen dari total subsektor ekonomi kreatif.

Untuk itu, BI bersama Pemda DIY menggelar Grebeg UMKM DIY 2024 dengan mengusung tema GUMATON atau digital, hijau, mendunia, sustainable, inovatif, dan inklusif.

Grebeg UMKM merupakan strategic flagship event yang dilaksanakan secara berkelanjutan selama 8 tahun terakhir. Sekaligus menjadi upaya untuk mendukung karya kreatif Indonesia.

Sebagai bentuk penguatan UMKM di DIY, Grebeg UMKM DIY 2024 menghadirkan beragam kegiatan, termasuk business matching, pameran Grebeg UMKM, dan berbagai perlombaan lainnya.

“Kolaborasi ini diharapkan dapat menghadirkan program yang inovatif dan tepat sasaran untuk mendukung pengembangan UMKM dan sektor pariwisata di DIY,” terangnya.

Pembukaan Grebeg UMKM DIY 2024 dibuka langsung oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin. 

Amin menyebut Grebeg UMKM DIY 2024 sebagai langkah nyata untuk peningkatan kapasitas UMKM di DIY. Kegiatan tersebut juga mencerminkan dukungan penuh terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia/ Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI/BBWI).

“Acara ini tidak hanya menjadi ajang pemasaran produk, penjualan, dan pembiayaan produk UMKM. Tetapi juga menjadi sarana edukasi dan literasi ekonomi dan keuangan syariah yang lebih luas,” ujarnya. ( Tribunjogja.com )